Demo digelar sejak siang, Selasa (19/5/2015). Mereka memprotes pemadaman listrik. Saban hari, listrik hanya bisa menyala 8 jam.
Massa sempat merusak kantor BUMN tersebut. Mobil dinas milik PLN juga dihancurkan massa. Rencana massa yang akan menduduki kantor PLN mendapat halangan dari pihak jajaran Polda Kepri.
Menjelang magrib, ratusan personel polisi meminta warga meninggalkan lokasi. Warga bertahan, dengan alasan sampai ada jaminan listrik bisa normal kembali.
Polisi terus memaksa membubarkan massa. Gas air mata diarahkan ke demonstran. Aksi saling dorong sebagian pendemo di halaman kantor PLN pun terjadi. Akhirnya demo ini berakhir bentrok.
Polisi mengambil tindakan tegas. Para pendemo dibubarkan paksa. Sebagian massa menjadi bulan-bulanan polisi. Belasan orang terluka. Salah seorang anggota DPRD Tanjungpinang dilaporkan terluka. Bagian kepalanya bocor akibat pemukulan.
(cha/try)