Motor Dilarang Lewat, Pengunjung Museum Nasional Harus Parkir Lebih Jauh

Motor Dilarang Lewat, Pengunjung Museum Nasional Harus Parkir Lebih Jauh

- detikNews
Minggu, 17 Mei 2015 10:11 WIB
museum nasional (foto: Hasan/detikcom)
Jakarta - Saat ini motor telah dilarang melintas di jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundarat HI sejak Desember 2014. Atas larangan tersebut ternyata berdampak pada banyaknya kedatangan pengunjung di Museum Nasional.

Kepala Museum Nasional Intan Mardiana menilai dilarangnya motor melintas di jalan Medan Merdeka Barat berimbas pada jumlah pengunjung Museum Nasional saat ini. Kondisi tersebut untuk saat ini menjadi kendala utama Museum Nasional untuk menarik pengunjung.

"Dilarangnya motor lewat jalan Medan Merdeka Barat memang menjadi kendala pengunjung Museum Nasional. Kebanyakan pelajar kan pada naik motor," ujar Intan di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (17/5/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk saat ini pengunjung yang menggunakan motor diarahkan melintas melalui jalan Sarana Jaya tepat disamping Museum Nasional. Namun, sebelum masuk ke Museum Nasional, pemotor harus menaiki trotoar dan melawan arus terlebih dahulu.

"Sampai saat ini pengunjung kita arahkan ke jalan samping Museum kemudian naik trotoar baru masuk museum. Kita sebenarnya ada parkir dibawah Museum tapi ya itu kendalanya motor dilarang lewat," jelasnya.

Sementara itu salah satu pengunjung Museum Nasional, Eri (32) mengaku harus memarkirkan motor di Lapangan IRTI Monas terlebih dahulu untuk mengunjungi Museum Nasional. Menurutnya, kondisi tersebut memang menjadi kendala karena harus berjalan jauh terlebih dahulu.

"Ya semenjak jalan Medan Merdeka Barat ditutup buat motor jadi ribet mau ke Museum Nasional bareng keluarga. Saya harus parkir dulu ke IRTI, kan lumayan tuh jalannya," ungkap Eri.

(tfn/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads