Tangan Dingin Ahli Belanda Karsten di Pasar Johar yang Kokoh Meski Terbakar

Tangan Dingin Ahli Belanda Karsten di Pasar Johar yang Kokoh Meski Terbakar

- detikNews
Jumat, 15 Mei 2015 13:54 WIB
Atap cendawan di Pasar Johar karya Thomas Karsten (Foto: Angling Adhitya P/detikcom)
Semarang - Dibangun tahun 1938, Pasar Johar Semarang masih berdiri kokoh meski sepekan lalu diamuk si jago merah. Bangunan tersebut dirancang oleh arsitek dan perencana wilayah permukiman Hindia Belanda, Ir Thomas Karsten.

Arsitek jenius itu sudah mendesain puluhan bangunan di Indonesia dengan arsitektur yang bisa mengadaptasi daerah tropis. Bisa dikatakan pasar Johar merupakan masterpiece dari bangunan-bangunan yang dirancang Karsten hingga akhir hayatnya.

Arsitek dan tim ahli cagar budaya, Widya Wijayanti, mengatakan Pasar Johar merupakan maha karya dari Karsten. Karena rancangan dibuat dengan teliti, bahkan dengan melakukan riset hewan agar atap Pasar Johar tidak dijadikan sarang burung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi Karsten itu mendesain tidak asal desain, mikir dia. Dia studi binatang sehingga tidak ada burung yang bersarang, sehingga dibuat atapnya halus dan rata," kata Widya saat berbincang dengan detikcom awal pekan ini.

Struktur cendawan dan peninggian atap di Pasar Johar tidak hanya didesain Karsten untuk mempercantik tampilan pasar. Pilar yang menjulang tinggi hingga atap dimaksudkan untuk memberi ruang sirkulasi udara yang luas, bahkan lantai dua pasar sengaja berada di bagian pinggir saja.

Sedangkan peninggian atap, dimaksudkan sebagai masuknya cahaya matahari dari sela-sela atap. Selain itu pemilihan kualitas beton juga dipertimbangkan Karsten untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran. Dari penelitian yang dilakukan tim dari Unika tahun 2006, mutu beton adalah K400 atau berkekuatan tekan 400kg/m2, sedangkan bangunan-bangunan baru sekarang tidak ada yang menggunakan beton sekuat itu.

"Memang itu untuk antisipasi kebakaran. Beton melindungi pemuaian besi saat terbakar. Sebenarnya Johar ideal sekali, karena interiornya terbuka, ada jalan untuk keluar api, hanya saja pemafaatannya kurang baik," terang mantan dosen Arsitek Undip itu.

"Amerika Serikat saja sampai memuji bangunan pasar Johar, lho," imbuhnya.

Dari puluhan bangunan yang didesain Karsten, tenyata ada satu kembaran Pasar Johar yang berada di Palembang, yaitu Pasar Cinde. Sedangkan di Kota Semarang sendiri, dua pasar rancangan Karsten yaitu Pasar Jatingaleh dan Pasar Randusari juga menggunakan struktur cendawan meskipun lebih kecil.

"Johar itu puncak perjalanan panjang bermula dari Pasar Jatingaleh, Randusari, dan lainnya. Yang dicari Karsten memang adaptasi dengan lingkungan sekitar," tandas Widya.

Bangunan-bangunan lainnya yang dirancang oleh Karsten di antaranya Kantor KAI Daop IV Semarang di Jalan Thamrin, Pendopo Sobokarti, kemudian di Surakarta ada Pasar Gede, stasiun Balapan Solo, Menara Air Magelang, Lapangan Monas Jakarta, dan masih banyak lagi termasuk di luar Jawa.

"Bangunan rancangan Karsten masih bagus sampai saat ini. Pasar Gede juga buatan Karsten, dulu pernah terbakar yang rusak parah atapnya karena dari baja," terang Widya.

(alg/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads