Tanggal 12 Mei 1998 silam, empat mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta Barat, tewas tertembak peluru aparat saat melakukan demonstrasi di depan kampus mereka terkait krisis moneter. Tragedi tersebut dinilai telah mencoreng wajah Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) usai meresmikan taman ramah anak di kawasan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/5/2015). Ahok yang merupakan alumni Teknik Geologi Trisakti itu berharap kejadian serupa tak akan terulang di masa depan.
"Bagi saya itu adalah sebuah kejadian yang sangat mencoreng muka bangsa dan negara," kata Ahok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tewasnya 4 mahasiswa Trisakti tersebut lantas menimbulkan gejolak, tak hanya di Ibu Kota juga di daerah-daerah. Kerusuhan terjadi 13-18 Mei dan kemudian disebut kerusuhan Mei 1998.
(rna/bar)