Slamet, Siswa Tunanetra Berprestasi Hidup Tragis Tapi Tetap Semangat Sekolah

Slamet, Siswa Tunanetra Berprestasi Hidup Tragis Tapi Tetap Semangat Sekolah

- detikNews
Rabu, 13 Mei 2015 12:31 WIB
Slamet dan piala yang diraihnya (Foto: Bagus Kurniawan/detikcom)
Bantul - Slamet (16) hidup sebatang kara setelah ditinggal pergi orangtuanya. Meski demikian, siswa SMPN 2 Sewon, Bantul, DIY, ini tetap semangat bersekolah dan beraktivitas. Saat ini, penyandang tunanetra ini menyiapkan diri ikut paralympics di Bandung yang rencananya digelar bulan Juni 2015 mendatang.

"Saya seminggu tiga kali latihan persiapan untuk cabang tenis meja. Semoga bisa jadi juara," kata Slamet kepada detikcom di sekolahnya, Rabu (13/5/2015).

Slamet merupakan juara tenis meja khusus difabel tingkat DIY dan nasional. Ia juga juara lomba catur tingkat DIY pada 2011 dan lomba cerdas cermat mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tingkat DIY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa tahun terakhir, Slamet hidup mandiri. Ayah kandung dan ibu tirinya yang tinggal di Muntilan, Magelang, menghilang sejak tahun 2013 lalu. Ada informasi, keduanya pindah ke Klaten, tapi Slamet tak tahu alamat pastinya.

Saat ini, Slamet tinggal di ruang Pramuka SMPN 2 Sewon. Ruang itu biasanya digunakan untuk dapur, kemudian disekat dengan lemari kayu agar bisa digunakan untuk kamar tidur Slamet. 'Kos' gratis ini diperoleh Slamet setelah mendapat persetujuan pihak sekolah.

"Tiga bulan saya tinggal di sini. Saya pindah kos karena tidak kuat bayar sewa," tutur remaja kelahiran Magelang ini.

SMPN 2 Sewon merupakan sekolah inklusi yang menerima siswa berkebutuhan khusus seperti Slamet. Slamet termasuk siswa berprestasi. Terbukti, ia pernah juara lomba cerdas cermat IPA tingkat DIY.

(try/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads