"Kalau sample sudah terima jadi. Begitu sampai di Bandung, itu sudah tinggal dibawa," kata Viktor di Kathmandu, Nepal, Senin (11/5/2015).
Sample DNA itu kini sudah diterima oleh tim pencari dari Indonesia Peduli Nepal di Kathmandu. Menurut Viktor, keluarga 3 WNI itu juga ingin datang ke Nepal untuk melihat kondisi sebenarnya di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lagi kondisi di Langtang yang merupakan lokasi terakhir 3 WNI itu sebelum gempa 7,9 SR mengguncang Nepal pada 25 April lalu. Langtang telah rata oleh longsoran salju.
"Kemungkinan kita tetap mencari yang terbaik, meskipun di Nepal semalam hujan besar dan ada beberapa longsor salju sehingga pencarian (di Langtang) sempat dihentikan," ucap Viktor.
"Kalau ditemukan, kita akan bawa ke keluarga. Tapi lihat kondisi belum ada titik terang, longsoran es masih tebal. Ada yang bilang (kemungkinan ditemukan) 7 hari, ada yang bilang 7 minggu. Tergantung kondisi di lapangan saja," tambahnya.
Walau belum ada kejelasan, menurut Viktor, pihak keluarga tetap mencari informasi dari berbagai media. Salah satunya internet, melalui situs mesin pencari, pihak keluarga mempelajari longsoran salju di Langtang.
"Jadi kalau ketemu orangtua ya mereka googling informasi. Jadi sempat tahu dan pelajari longsoran. Kalau terima atau nggak 3 orang itu sudah tidak ada, mereka (orangtua) lambat laun pasti menerima," imbuh Viktor.
3 WNI yang masih hilang itu adalah Kadek Andana, Jeroen Hehuwat dan Alma Parahita. 3 Orang itu diduga berada di Langtang menjelang gempa terjadi. Kartu identitas Alma pun ditemukan di Langtang oleh tim SAR Spanyol 4 hari lalu.
(vid/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini