Pelabuhan dan VIP Bandara, Jalur Aman Selundupkan Si Jambul Kuning

#SaveSiJambulKuning

Pelabuhan dan VIP Bandara, Jalur Aman Selundupkan Si Jambul Kuning

- detikNews
Senin, 11 Mei 2015 11:32 WIB
Manokwari - Jalur VIP Bandara dan Pelabuhan dinilai sebagai titik teraman menyelundupkan satwa dilindungi seperti Burung Kakatua hingga Nuri dari Papua. Jalur rawan tersebut menjadi favorit para penyeludup pecinta burung endemik khas Indonesia Timur menuju kota-kota besar di Indonesia.

Seorang pegawai di Manokwari, Papua Barat mengaku beberapa kali membawa burung dilindungi itu menggunakan jalur udara. Burung yang ia bawa mulai dari Kakatua Jambul Kuning hingga Nuri Kepala Hitam. Burung yang dibeli seharga Rp 750.000 per ekor tersebut bisa lolos karena memanfaatkan jalur VIP Bandara Manokwari.

"Saya lewat jalur VIP. Saya masukan ke dalam tas," katanya kepada detikcom di Manokwari, Papua Barat, Senin (11/5/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rute yang dituju adalah Jakarta. Ia mengaku burung yang dibawa telah diminumkan obat sehingga tidak menimbulkan suara berisik saat berada di dalam kabin pesawat.

"Saya kasih CTM sebelum dibawa. Kalau ketahuan berisik, saya diturunkan. Untung tidak ketahuan di dalam kabin. Saya sempat sedikit was-was di dalam pesawat," kisahnya. Pria ini mengaku mengoleksi burung Kakatua hingga Nuri di kediamannya di Jakarta.

Pengakuan pembeli Kakaktua dan Nuri dibenarkan oleh Kepala Kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Manokwari Lukas Saiba. Lukas menjelaskan pihak Karantina Pertanian tidak bisa mengakses area VIP Bandara. Apalagi pengelolaan jalur tersebut berada di tangan pemerintah daerah.

"Kalau jalur VIP sangat rentan karena kita nggak bisa awasi. Yang lewat sana kan orang-orang tertentu," ujar Lukas.

Selain jalur VIP, Lukas menyebut jalur laut seperti pelabuhan sebagai pintu keluar paling rentan untuk aktivitas penyelundupan satwa langka dari Papua Barat dan Papua.

Berbeda di terminal bandara yang dilengkapi fasilitas X-ray, pelabuhan tidak memiliki fasilitas teknologi pemindai barang bawaan penumpang. Apalagi jumlah personel Karantina Pertanian cukup terbatas.

"Kalau di pelabuhan, untuk pemeriksaan kita pakai feeling petugas saja. Yang susah kalau malam. Kalau misal Anda bawa ditaruh di dalam tas, itu nggak ketahuan. Maka kita kadang koordinasi dengan aparat lain di pelabuhan," ujarnya.

Lukas menambahkan pihak Karantina Pertanian di bandara dan pelabuhan kerap menemukan satwa dilindungi lainnya seperti Burung Cendrawasih. Icon Bumi Papua tersebut umumnya ditemukan dalam bentuk telah diawetkan.

"Kita sering menemukan Cendrawasih yang sudah diawetkan. Itu nggak boleh dan disita kalau lewat bandara," jelasnya

(feb/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads