Membuka akses bagi wartawan asing di Bumi Cendrawasih merupakan cara agar dunia tidak memandang Papua hanya dari satu sisi saja. Selama ini pemberitaan di Papua melulu soal hak asasi manusia (HAM).
"Kita akan buka Papua untuk wartawan asing agar bisa meliput apa adanya, jangan juga menurut versi mereka. Seperti yang lalu, diberitakan di luar (negeri) terjadi pelanggaran-pelanggaran HAM, sudah tidak ada itu," kata Menko Tedjo di Swiss Belhotel, Manokwari, Papua Barat, Senin (11/5/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus dengan pendekatan yang baik, ya. Jangan menghasut, mengadu domba lagi," imbau Tedjo.
Terkait peristiwa berdarah yang terjadi beberapa waktu lalu di Paniai dan menyebabkan empat warga tewas tertembak, pemerintah hingga saat ini masih mencari formulasi yang tepat dengan melihat dari berbagai sisi.
"Ada TNI, Polri, Komnas HAM. Nanti kita satukan dan akan ketemu apa yang sebenarnya terjadi," kata Tedjo.
Tedjo berharap persoalan HAM yang pernah melanda Papua dapat dituntaskan segera. Ini agar pemerintah optimal dalam membangun Papua dan tidak terbebani dengan permasalahan lampau.
"Semangatnya kita selesaikan persoalan-persoalan rumit. Yang masa lalu kita selesaikan. Supaya tidak dibebani dengan hal-hal gitu lagi. Enggak pernah membangun kita nanti. Kita selesaikan," kata Tedjo.
(ahy/bal)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini