Kasus ini mengingatkan pada terungkapnya kasus tragis pembunuhan berlatar prostitusi online beberapa waktu lalu. Korban pembunuhan, Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Mpie, menjajakan dirinya via media sosial.
Selain mengingatkan ke kasus Deudeuh, pengungkapan kasus prostitusi online terkait artis ini juga mengingatkan bahwa bisnis esek-esek juga tumbuh subur di berbagai kelas, dari yang elite hingga ekonomi sulit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk perbandingan, berikut perbedaan 'kelas' prostitusi online antara artis AA dan Dedeuh:
1. Tarif Short Time Rp 80 juta Vs Rp 350 ribu
|
Pelanggan artis AA harus merogoh kocek hingga Rp 80 juta untuk sekali kencan singkat atau short time. Tarif Tata jauh di bawah itu, hanya Rp 350 ribu untuk short time.
Artis AA mengelola bisnis esek-eseknya dengan lebih profesional dibanding Tata. Pemain film dan Female DJ itu menggunakan seorang mucikari untuk mencari pelanggan, sedangkan Tata bermain sendiri.
2. Tempat Eksekusi Hotel Bintang Lima Vs Kamar Kos
Ilustrasi (gettyimages)
|
Artis AA ditangkap di sebuah hotel bintang lima di wilayah Jakarta Selatan. Tarif hotel itu jutaan rupiah per malam. Dia ditangkap usai melayani seorang pria. Diamankan bersamanya seorang mucikari yang pernah berprofesi sebagai make up artis.
Sedangkan Tata melayani tamunya di sebuah kamar kos-kosan berukuran 3 x 4 meter persegi, juga di bilangan Jakarta Selatan, tepatnya di wilayah Tebet. Tarif kamar kos-kosan itu Rp 2 juta per bulan.
3. BBM Vs Twitter
|
"Ini terkait prostitusi online. Dia menawarkannya lewat BBM di kalangan terbatas. Jadi lewat mucikari," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Audie Latuheru soal penangkapan artis AA. Hal tersebut diungkap AKBP Audie saat dikonfirmasi, Sabtu (9/5/2015).
Artis AA dijajakan lewat BBM oleh seorang mucikari berinisial O, yang pernah berprofesi sebagai make up artis. Dengan tarif Rp 80 juta short time, tentu BBM dari O dikirim ke para pria hidung belang berkocek tebal.
Beda dengan Tata yang mengiklankan dirinya lewat twitter dengan akun @tataa_chubby. Dengan tarif Rp 350 ribu short time, pelanggan Tata beragam, dari orang kantoran hingga pekerja dengan pendapatan pas-pasan, seperti pelaku pembunuhnya, yang berprofesi sebagai guru les privat.
Halaman 2 dari 4