Antara Artis AA dan Tataa 'Chubby' di Bisnis Prostitusi Online

Antara Artis AA dan Tataa 'Chubby' di Bisnis Prostitusi Online

Ahmad Toriq - detikNews
Sabtu, 09 Mei 2015 15:08 WIB
Antara Artis AA dan Tataa Chubby di Bisnis Prostitusi Online
Ilustrasi (gettyimages)
Jakarta - Satu lagi kasus prostitusi online terungkap. Kali ini melibatkan seorang artis berinisial AA yang bertarif puluhan juta rupiah.

Kasus ini mengingatkan pada terungkapnya kasus tragis pembunuhan berlatar prostitusi online beberapa waktu lalu. Korban pembunuhan, Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Mpie, menjajakan dirinya via media sosial.

Selain mengingatkan ke kasus Deudeuh, pengungkapan kasus prostitusi online terkait artis ini juga mengingatkan bahwa bisnis esek-esek juga tumbuh subur di berbagai kelas, dari yang elite hingga ekonomi sulit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi terdapat sejumlah perbedaan modus dan cara menjajakan diri antara artis AA dan Tata. Artinya, cara prostitusi online berkembang sangat beragam, dan hampir bisa dipastikan belum semuanya terungkap.

Untuk perbandingan, berikut perbedaan 'kelas' prostitusi online antara artis AA dan Dedeuh:

1. Tarif Short Time Rp 80 juta Vs Rp 350 ribu

Dari segi tarif, perbedaan harga artis AA dan Tata berbeda sangat jauh. Artis AA berbanderol puluhan juta, sementara Tata ada di kisaran ratusan ribu.

Pelanggan artis AA harus merogoh kocek hingga Rp 80 juta untuk sekali kencan singkat atau short time. Tarif Tata jauh di bawah itu, hanya Rp 350 ribu untuk short time.

Artis AA mengelola bisnis esek-eseknya dengan lebih profesional dibanding Tata. Pemain film dan Female DJ itu menggunakan seorang mucikari untuk mencari pelanggan, sedangkan Tata bermain sendiri.

2. Tempat Eksekusi Hotel Bintang Lima Vs Kamar Kos

Ilustrasi (gettyimages)
Banderol harga berbeda juga berhubungan dengan tempat 'eksekusi'. Artis AA tak mau 'dieksekusi' di tempat biasa. Tertangkapnya saja di hotel bintang lima. Sedangkan Tata melayani tamunya di kamar kos-kosan.

Artis AA ditangkap di sebuah hotel bintang lima di wilayah Jakarta Selatan. Tarif hotel itu jutaan rupiah per malam. Dia ditangkap usai melayani seorang pria. Diamankan bersamanya seorang mucikari yang pernah berprofesi sebagai make up artis.

Sedangkan Tata melayani tamunya di sebuah kamar kos-kosan berukuran 3 x 4 meter persegi, juga di bilangan Jakarta Selatan, tepatnya di wilayah Tebet. Tarif kamar kos-kosan itu Rp 2 juta per bulan.

3. BBM Vs Twitter

Tata menjajakan dirinya lewat media sosial twitter. Artis AA punya cara berbeda. Dia memanfaatkan aplikasi chatting Blackberry Messenger.

"Ini terkait prostitusi online. Dia menawarkannya lewat BBM di kalangan terbatas. Jadi lewat mucikari," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Audie Latuheru soal penangkapan artis AA. Hal tersebut diungkap AKBP Audie saat dikonfirmasi, Sabtu (9/5/2015).

Artis AA dijajakan lewat BBM oleh seorang mucikari berinisial O, yang pernah berprofesi sebagai make up artis. Dengan tarif Rp 80 juta short time, tentu BBM dari O dikirim ke para pria hidung belang berkocek tebal.

Beda dengan Tata yang mengiklankan dirinya lewat twitter dengan akun @tataa_chubby. Dengan tarif Rp 350 ribu short time, pelanggan Tata beragam, dari orang kantoran hingga pekerja dengan pendapatan pas-pasan, seperti pelaku pembunuhnya, yang berprofesi sebagai guru les privat.
Halaman 2 dari 4
(tor/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads