Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Amerika-Eropa menggelar simposium 2015 di Moskow. Kegiatan yang dilakukan sejak Kamis (7/5) kemarin ini membahas berbagai gagasan terkait peran generasi muda dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menghadapi ASEAN Community 2015.
Gagasan-gagasan tersebut akan diramu menjadi rekomendasi yang nantinya akan disampaikan kepada pemerintah RI.
"Rekomendasi inilah yang merupakan sumbangan ide peserta simposium kepada Tanah Air dalam rangka kesiapan memasuki Komunitas ASEAN," ujar ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira), Dirga Sirajuddin.
Â
Sidang hari kedua ini diawali dengan pertemuan pendahuluan dimana delegasi mahasiswa PPI dari berbagai negara di Amerika-Eropa mengutarakan berbagai gagasan di bidang politik, ekonomi dan keamanan. Selanjutnya dalam sidang komisi, para peserta menyatukan gagasan mereka ke dalam sebuah roadmap yang kemudian didiskusikan kembali dalam sidang paripurna.
Â
Dirga menjelaskan, setelah rapat maraton sejak pukul 09.00, akhirnya pukul 00.00, 50 peserta menemukan kesepakatan. Simposium itu menghasilkan rekomendasi yang akan disampaikan ke pemerintahan RI yang bernama 'Manifesto Moskow'. Rekomendasi tersebut berisikan rekomendasi yang secara umum menegaskan concern mahasiswa terhadap kesiapan Indonesia memasuki Komunitas ASEAN.
Â
"Beberapa rekomendasi antara lain mahasiswa meminta agar pemerintah lebih memajukan good governance, menghilangkan ego sektoral, meningkatkan mutu SDM melalui reformasi pendidikan, serta mempercepat pembangunan infrastruktur," ujar mahasiswa S2 Hubungan Internasional RUDN, Ofando Ditron Rekstar.
Â
Dengan dihasilkannya rekomendasi tersebut, maka pembahasan substansi simposium berakhir. Seluruh kegiatan selanjutnya ditutup resmi oleh Kordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Moskow, Darmawan Suparno yang mewakili Duta Besar RI Moskow dengan harapan agar pengalaman yang diperoleh selama simposium memberikan pengetahuan berarti kepada seluruh peserta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT