Sri Sultan Ungkap Makna di Balik Pergantian Gelar Raja Yogya

Polemik Sabda Raja

Sri Sultan Ungkap Makna di Balik Pergantian Gelar Raja Yogya

Sukma Indah Permana - detikNews
Jumat, 08 Mei 2015 17:47 WIB
Foto-detikcom
Jakarta -

Melalui sebuah sabda pada Kamis, 30 April 2015 lalu Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mengubah sejumlah nama dan gelar. Sebelumnya gelar dan nama untuk Raja Yogya adalah Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senapati Ing Ngalaga Ngabdurrakhman Sayidin Panatagama Kalifatullah.

Ada beberapa perubahan nama dan gelar. Misalnya penulisan dan pengucapan Buwono menjadi Bawono, Kaping Sedoso menjadi Kasapuluh dan pengapusan kata Kalifatullah. Hari ini Sultah Hamengkubuwono menjelaskan terkait perubahan dan penghapusan nama serta gelar tersebut.

Menurut Sultan, sebelumnya dia juga pernah melakukan perubahan nama. "Nami kulo ingkang lami mboten Sri Sultan, ananging kanjeng sinuwun Sri Sultan Hamengkubuwono (nama saya yang lama bukan Sri Sultan, tetapi kanjeng sinuwun sri sultan Hamengkubuwono)," kata Sri Sultan saat menggelar konferensi pers di pendopo kediaman Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi di Keraton Kilen, Yogyakarta, Jumat (8/5/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa gelar kanjeng sinuwun dihapus?
Β 
"Kanjeng diganti Sri meniko kondur sampurnaning jagat, ugo kanggo nggandeng gathuke jagat karo ukoro asmo utowo gelar kan maringi Gusti Allah (Kanjeng diganti Sri itu kembali pada kesempurnaan bumi, juga menyatukan bumi dengan nama dan gelar pemberian Allah)," kata Sultan.

Sultan juga menjelaskan pergantian gelar Khalifatullah Sayidi menjadi Langgenging Toto Panoto Gomo."Langgenging kan didhawuhi Gusti Allah ngagem pranataning jagat (melestarikan dunia sesuai perintah Allah dengan aturan dunia)," papar Sultan.

(erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads