Bandara Juanda Bantah Ada Calon Jamaah Umrah Bawa Bondet

Bandara Juanda Bantah Ada Calon Jamaah Umrah Bawa Bondet

- detikNews
Kamis, 07 Mei 2015 17:20 WIB
Surabaya - Bandara Internasional Juanda menolak disebut kecolongan terkait seorang calon jamaah umrah yang kedapatan membawa bahan peledak jenis bondet dan peluru di Brunei Darussalam. Dinyatakan, pemeriksaan barang bawaan jamaah itu sudah standard.

"Saya sudah cek teman-teman di lapangan. Tidak ada bahan peledak dan waktu di x-ray hanya ada peluru yang tidak ada isinya dan ujungnya sudah dimodifikasi," kata GM PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Juanda, I Yanus Suprayogi, Kamis (7/5/2015).

Yanus menegaskan, pemeriksaan terhadap barang bawaan calon penumpang sudah dilakukan dengan ketat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ada barang berbahaya (termasuk bahan peledak), saya yakin pasti tidak bisa lewat di tempat kami. Karena di tempat kami sudah sesuai standard," tegasnya.

Yanus juga meminta kepada penyelenggara tour dan travel, termasuk di bidang umrah, untuk lebih giat memberikan pencerahan kepada calon jamaahnya, agar tidak membawa barang-barang yang dilarang.

"Termasuk benda-benda senjata tajam, pasti tidak boleh," tandasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebanyak 69 orang calon jamaah umrah asal Jawa Timur sempat tertunda keberangkatan umrahnya. Pasalnya, seorang calon jamaah Rustawi Tomo Kabul (63) kedapatan menyimpan bahan peledak jenis bondet dan 4 butir peluru yang disimpan di kopernya. Benda itu ditemukan saat pesawat transit di Brunei Darussalam pada Sabtu (2/5) pukul 09.00 waktu setempat. Pesawat pembawa rombongan itu sebelumnya berangkat dari Bandara Juanda.

Baru Rabu (6/5) malam, 68 orang termasuk istri Rustawi Tomo Kabul, warga Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, melanjutkan perjalanannya ke Arab Saudi, sedangkan Rustawi sampai saat ini masih ditahan polisi Brunei Darussalam.

(roi/rul)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads