Lembaran Kertas Diduga Kunci Jawaban UN Berserakan di Halaman Sekolah

Pontianak - Di hari terakhir pelaksanaan ujian nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan materi ujian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), ada kejadian mengagetkan di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (7/5/2015). Ada lembaran kertas di halaman beberapa sekolah. Diduga lembaran itu merupakan kunci jawaban. Waduh!

Kunci jawaban tersebut tercetak rapi, beredar hampir di semua sekolah. Tak cuma di Pontianak, tapi juga di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Kunci jawaban yang beredar ini ditemukan berserakan di halaman sekolah dan halaman parkir kendaraan saat pelaksanaan ujian nasional. Saat ditemukan sebagian kunci jawaban telah sobek dan sebagian masih utuh. Selain tercetak secara fisik bentuk print out, kunci jawaban soal UN itu juga ditemukan dalam lembaran tulisan tangan untuk bahan contekan.

"Iya memang banyak siswa yang memarkir kendaraan di sini, setelah ujian mereka biasa berkumpul disini. Mereka kerap ngobrol satu sama lain sebelum pulang atau masuk ke kelas," ujar Dewi, pemilik lahan parkir yang berdekatan dengan salah satu gedung sekolah terpadu di Jalan S. Parman, Pontianak.

Kunci jawaban yang beredar ini diduga telah beredar sejak mata pelajaran Bahasa Indonesia di hari pertama ujian, dan berlanjut ke hari selanjutnya hingga pelajaran terakhir yang diujikan yang Ilmu pengetahuan Alam.

Kunci jawaban soal ujian nasional yang bocor adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA. Ironis pengawasan yang dilakukan secara silang sesuai rayon sekolah ini tak membuat pelaksanaan ujian nasional benar-benar berlangsung jujur dan berintegritas .

Pihak sekolah mengakui terkejut dengan beredarnya kunci jawaban dalam bentuk lembaran fotokopi-an ini. Meski kunci jawaban beredar luas, namun pihaknya belum menyakini kunci jawaban ini dapat dipastikan cocok dengan materi soal ujian nasional SMP 2015.

"Yang pasti beredarnya kunci jawaban ini jelas dapat menganggu konsentrasi peserta ujian yang telah mempersiapkan sejak awal. Terlebih bocornya kunci jawaban ini juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi peserta ujian dan kejujuran pelaksanaan ujian nasional itu sendiri," kata kepala SMP 23 Pontianak, Juliana, saat ditemui di ruang kerjanya.

Juliana mengakui sebelum ujian pertama digelar Senin, ada seseorang pria yang datang menghampiri siswa peserta Ujian Nasional menawarkan kunci jawaban. Kunci jawaban ini diperoleh dengan cara dibeli perlembar kunci jawaban mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 100.000.

"Namun saya sudah melarang siswa agar tidak mudah percaya atau sampai membeli kunci jawaban itu. Larangan ini sudah saya sampaikan jauh hari sebelum pelaksanaan ujian nasional. Terus terang kaget kalau ternyata kunci jawaban ini masih diperoleh siswa dengan mudah," keluhnya.
 
Pelaksanaan ujian nasional SMP tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana kelulusan tidak lagi tergantung hasil ujian Nasional namun juga hasil ujian sekolah bersangkutan dan kriteria penilaian lainnya yang dilakukan pihak sekolah terhadap peserta didik.

(try/try)