"Total target 40 persen. Itu bukan hanya calon dari kader PAN, tapi termasuk yang PAN koalisi dengan partai lain," kata Yandri Susanto di sela Rakernas PAN di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Kamis (7/5/2015).
Yandri mengatakan, PAN tidak memutuskan harus berkoalisi dengan partai Koalisi Merah Putih (KMP) di Pilkada, tapi tergantung asal calon dan partai-partai yang akan mengusungnya bersama PAN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal strateginya, Yandri menyatakan bupati atau wali kota yang diusung PAN baru satu periode diminta maju kembali untuk periode kedua. Kepala daerah incumbent itu ada beberapa di wilayah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan lainnya.
"Strateginya kalau yang bupati wakil bupati dan wali kota betul-betul jangan mengurangi intensitas turun ke masyarakat, jangan terkesan elitis," tutur Yandri.
Selain calon-calon incumbent, PAN juga menyiapkan kadernya yang sudah mumpuni untuk maju sebagai calon kepala daerah. "Ada ketua DPD PAN yang akan kita usung untuk calon bupati dan wali kota. Kita akan usung yang bagus," ujarnya.
"Yang belum (pernah menjabat kepala daerah), kita minta sering tampil, blusukan, sapa rakyat dan lakukan advokasi. Tapi jangan lebay dibuat-buat, kita minta alami saja. Sampaikan pesan ke masyarakat, PAN bisa melahirkan solusi, bukan bagian dari masalah. Itu yang ditekankan kepada calon bupati/wali kota," beber politisi asal Banten itu.
(bal/trq)











































