Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, mendapat dana hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 67,4 Milyar untuk menjalankan program pengendalian banjir Jakarta. Dana hibah sebesar itu, lebih kecil dari jumlah yang diajukan oleh Pemkab Bogor, yakni sekitar Rp 101 Milyar.
Bupati Bogor, Nurhayanti mengatakan, dana sebesar itu akan digunakan untuk program penataan dan normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dan Angke. Diantaranya, pembuatan ribuan lubang biopori di kawasan hulu Sungai Ciliwung Ciliwung dan Angke, Penanaman pohon, hingga pembangunan jamban sehat sebagai stimulan pola hidup yang sehat bagi warga Bogor.
"Untuk program biopori, itu butuh dana sebesar Rp 1 miliar. Kemudian penanaman pohon di sepanjang DAS Ciliwung dan Angke, dengan dana sebesar Rp 759 juta dan pembangunan jamban sehat, dananya Rp 2 miliar," kata Nurhayanti, saat ditemui di rumah dinasnya di Cibinong, Kamis (7/5/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari program transportasi, akan dibangun 4 halte APTB. Kemudian pengadaan 2 unit eskavator, dananya Rp 6 milyar dan pengadaan truk, dananya Rp 2,5 milyar," terang Nurhayanti.
Sedang menurut Sekertaris Daerah (Sekda) Pemkab Bogor, Adang Suptandar, jumlah dana yang diterima Pemkab Bogor itu lebih kecil dari jumlah yang diajukan sebesar Rp 101 Milyar.
"Ada beberapa program yang tidak bisa diverifikasi, ada 5 program, yang ditangguhkan dan itu akan diajukan kembali tahun depan," kata Adang di Cibinong.
"Seluruh program yang diajukan ada 100, tapi rinciannya apa saja, saya kurang ingat, termasuk program apa saja yang ditangguhkan itu," tambahnya.
Sementara dana hibah yang diterima Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dari DKI Jakarta, lebih kecil jumlahnya jika dibanding dengan Pemkab Bogor. Dari jumlah pengajuan sebesar Rp 100 Milyar, Pemprov DKI Jakarta hanya meberikan dana sebesar Rp 13 miliar.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, akan mempergunakan dana hibah tersebut untuk penganganan banjir Jakarta dan penataan transportasi publik. Dalam program penanganan banjir, Kota Bogor akan membuat beberapa sumur buatan, biopori, dan pembangunan waduk di Ciluar. Sedangkan untuk transportasi, Kota Bogor mempunyai konsep park and ride.
"Bila semuanya, sudah dimatangkan konsepnya baru dana tersebut bisa kita cairkan. Saya kira secepatnya lah," kata Bima Arya. Untuk menutupi kekurangan anggaran yang diperlukan, kata Bima, Pemkot Bogor, juga sudah menyediakan dana anggaran dari APBD. (ndr/mad)