Ujian Nasional (UN) SMP tengah berlangsung. Sejauh ini penyedian soal ujian hingga pelaksanaan UN berlangsung lancar.
"Penyediaan soal ujian berjalan lancar. Pelaksanaan berjalan lancar. Apakah sempurna? Belum sempurna. Indeks korupsi itu cukup tinggi. Apakah ada kebocoran tentu ada kebocoran," ujar Mendikbud Anies Baswedan saat ditanya soal UN SMP, di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Selasa (5/5/2015).
Anies meminta jika memang ada indikasi kebocoran soal, maka sebaiknya segera dilaporkan ke kementeriannya. Kemendikbud akan menindaklanjuti laporan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendikbud membuat sistem penilaian kepada sekolah-sekolah dengan membuat indeks integritas UN. Dari penilaian tersebut akan terlihat apakah ada kebocoran atau tidak.
"Dari situ kita tahu dari mana ada bocoran. Bukan sekedar gosip. Salah benarnya sama, sekolah sama, daerahnya sama. Dari situ kita ketemu polanya. Salah satu cara untuk mencegah," jelasnya.
Menurut Anies, sistem itu untuk memperbaiki potensi kebocoran soal di sekolah-sekolah. Menurut Anies, selama ini kalau ada kebocoran banyak pihak sekolah yang mendiamkan.
"Seolah-olah tidak tahu, seolah-olah boleh. Bukan banyak pembocornya, karena orang baiknya diam dan mendiamkan. Sekarang kita tidak mendiamkan, sekolah akan selalu keluar indeksnya. Malu lho. Sekolahnya ramai ada bersama mengerjakan ujian nasional," paparnya.
Anies berharap tahun depan pelaksanaan UN akan lebih baik. Anies berharap langkah awal pihaknya juga bisa menjaga konsistensi.
"Satu hal yang ingin saya sampaikan, sekarang jelang ujian nasional banyak gak di media yang ke klenik-klenik lagi?enggak ada lagi. Artinya, suasananya sudah suasana belajar. Kalau mau ujiannya ya belajar. Targetnya adalah nilai setinggi-tingginya dan angka kejujuran 100 persen.
(mpr/ndr)











































