Jasad Maya ditemukan sang adik, Fandi Indrajaya, di kamar kontrakan sekaligus kiosnya di Dusun Karangjambe RT 01 Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Bantul. Tepatnya di sebelah barat fly over Janti dari arah Jl Gedongkuning pada Sabtu 2 Mei 2015.
Posisi tubuh Maya telentang setengah telanjang dan wajah tertutup sajadah. Maya mengalami luka di bagian kepala dan wajahnya. Ada bekas darah di selangkangan hingga kaki bagian bawah.
Β
Mendiang Maya termasuk aktif di media sosial. Ia menuliskan beberapa 'curhatnya' di whatsapp maupun facebook. Di mata keluarga, Maya dikenal sebagai pribadi yang baik dan rajin beribadah. Sejumlah barang bukti sudah diamankan mulai dari puntung rokok hingga palu. Motif pembunuhan Maya terus ditelisik polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 7 fakta versi polisi ini:
1. 'Tuhan'
|
Sahabat Maya, Budi Wardoyo, menunjukkan status facebook Maya, Senin (4/5/2015). Status terakhir tersebut ditulis di akun Maya Pulau Kijang, Senin 13 April β2015.
"Bila sumpah atas nama Tuhan saja berani kau langgarβ, lantas masih layakkah kata2mu dipercaya?"
"Bila kau begitu mudahnya mengumbar janji atas nama Tuhan, lalu dengan begitu mudahnya pula melanggar janji itu, lantas kata2mu yang mana lagi yang bisa dipercaya?"
"Bila Tuhan saja kau sepelekan, kau abaikan, kau tinggalkan, lalu bagaimana kau akan perlakukan aku sebagai manusia biasa?"
"Bila perintah Tuhan saja kau abaikan, lalu bagaimana mungkin kata-kataku akan kau dengarkan?"
Maya tewas di kontrakan yang juga tempat jualannya, Sabtu (2/5). Dia ditemukan dalam posisi telentang setengah telanjang. Wajahnya tertutup sajadah.
Polisi masih menyelidiki pembunuhan sadis ini. Di lokasi, mereka menemukan puntung rokok. Belum dapat disimpulkan bagaimana korban dibunuh. Juga siapa pelaku dan motifnya.
2. 'Sleeping in Heaven‎'
|
"Statusnya terakhir di Whatsapp 'Sleeping in Heavenβ'," ujar Budi sambil menunjukkan profil Whatsapp Maya kepada detikcom, Senin (4/5/2015).
Status itu dituliskan pada 17 April. Tak jelas, apa yang dipikirkan Maya sehingga menuliskan kalimat yang berarti 'tidur di surga' itu.
Budi menceritakan, Maya selama ini hidup sendirian. Meski begitu, Maya adalah orang yang inspiratif, kuat, tegar dan optimistis.
β"Dia bukan pemurung, pemarah. Dia periang dan pekerja keras. Menikmati hidupnya," kata Budi yang mengenal Maya selama 8 tahun ini.
Kontak terakhir Budi dan Maya terjadi pada 28-29 April lalu. Saat itu, Budi mampir ke warung angkringan tempat Maya jualan di kawasan Janti, Sleman. Maya bercerita seorang cowok yang berdalih minta bantuan ke orang lain untuk Maya. Ternyata, uang itu dibawa kabur oleh cowok tersebut.
Eka Mayasari merupakan almunus D3 UGM. Sabtu (2/5), ia ditemukan tewas di tempat jualannya di kawasan Janti, Sleman, dengan posisi telentang setengah telanjang. Wajahnya tertutup sajadah. Polisi masih menyelidiki kejadian ini.
3. 'Cowok Penipu'
|
β"Terakhir ketemu 28-29 April, saya datang ke warungnya. Saya kan sekarang tinggal di Jakarta, kalau saya ke Yogya, kita pasti ketemu, jalan," ujar Budi kepada detikcom, Senin (4/5/2015).
Budi menceritakan, di pertemuan terakhirnya itu Maya sempat mencurahkan isi hatinya soal seorang teman prianya.
"Katanya cowok itu kelihatannya baik, tapi ternyata memanfaatkan Maya. Jadi Maya kan memang sakit, cowok itu bilang ke teman-temannya ada anak yatim piatu nih yang sakit, butuh bantuan," jelasnya.
Ternyata, kata Budi, pria tersebut membawa kabur uang bantuan dari temannya untuk Maya.β Mengetahui keadaannya dimanfaatkan, Maya mengingatkan teman-temannya untuk tidak tertipu memberikan uang pada pria tersebut.
Namun Maya belum sempat menceritakan identitas laki-laki tersebut. βBudi mengatakan, Maya menegur pacar pria itu agar mengakhiri hubungannya.
"Pacarnya cowok itu ternyata lagi hamil. Setelah ditegur sama Maya, (kekasih cowok itu) akhirnya putus sama cowok itu," kata Budi.
Setelah itu, pria tersebut ternyata sempat menyampaikan kemarahannya atas tindakan Maya.
"Marahnya karena setelah Maya berani bilang kalau cowok itu penipu ke teman-temannya,"ββ imbuhnya.
Budi yang sudah mengenal Maya selama 8 tahun ini mengatakan, wanita yang membuka usaha angkringan ini memang sempat mengalami sakit serius.
"βEmpat tahun lalu tulang rusuknya kayak digerogoti virus. Sempat lumpuh,"β tuturnya.
Eka Mayasari merupakan almunus D3 UGM. Ia ditemukan tewas di kontrakan yang dijadikan tempat jualannya di kawasan Janti, Bantul, Sabtu (2/5), dengan posisi telentang setengah telanjang dan wajah tertutup sajadah. Ada luka lebam di wajah dan bekas darah di selangkangan hingga kaki bagian bawah. Polisi masih menyelidiki kejadian ini.
4. Puntung Rokok
|
"Barang bukti yang kami amankan ada beberapa. Ada puntung rokok, seprei, dan palu," ujar Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Akbar Bantilan kepada detikcom, Minggu (3/5/2015).
Kakak dan adik korban juga sudah diperiksa polisi. Hingga saat ini pemeriksaan terhadap saksi-saksi terus dilakukan.
"Belum ada nama yang dicurigai. Kami masih terus periksa saksi-saksi," imbuhnya.
Maya βditemukan tewas di kamar kontrakannya di Dusun Karangjambe, Kecamatan Banguntapan, Bantul, DIY, pada Sabtu (2/5) sore. Lokasinya tepat berada di bawah jembatan layang Janti.
Jenazah wanita yang sehari-hari berdagang angkringan ini ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Kepalanya dipenuhi luka lebam.
"Posisinya (jenazah) telentang di kasur di dalam kamar. Ditutupi kain hitam," tutur Akbar.
5. Sastra Inggris UGM
|
Hingga saat ini pihak keluarga korban sudah diperiksa oleh polisi sebagai saksiβ. Mereka adalah kakak dan adik dari Maya.
"Kami terus periksa saksi yang terkait," imbuhnya.
βJenazah Maya ditemukan di kamar kontrakannya di kawasan Dusun Karangjambe, Kecamatan Banguntapan, Bantul. Kondisi jenazah Maya mengenaskan, kepalanya dipenuhi luka lebam akibat pukulan benda tumpul.
Maya sehari-hari berjualan angkringan di kawasan tersebut. Sang ibu mengenang Maya sebagai anak yang rajin beribadah dan bekerja.
"(Terakhir komunikasi) Kemarin maghrib, setelah saya salat, ngaji surat Yasin, lalu saya SMS sama dia," ujar sang ibu saat ditemui detikcom di RSUP Sardjito, Sabtu (2/5) malam.
6. Target Nikah
|
"(Terakhir komunikasi) Kemarin maghrib, setelah saya salat, ngaji Yasin, lalu saya SMS sama dia," ujar sang ibu yang tengah menunggu jenazah Maya diautopsi di RSUP Sardjito, Yogyakarta, Sabtu (2/5/2015).
Melalui SMS saat itu juga Maya yang sehari-hari berdagang angkringan ini sempat meminta ibunya bersabar. Dia juga meminta doa kepada ibunya agar rezekinya lancar.
Sang ibu juga menceritakan Maya adalah anak yang baik dan rajin beribadah.
"Dia minta doa ingin menikah tahun 2015," imbuh wanita yang tak mau menyebutkan namanya ini sambil menahan tangis.
7. Mengenaskan
|
"βJenazah berinisial EM sekarang sudah berada di RS Sardjito sedang diautopsi," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Akbar Bantilan kepada detikcom, Sabtu (2/5/2015). βAkbar menjelaskan pihaknya mendapat laporan pada sekitar pukul 17.00 WIB.
Di TKP yang berupa rumah kontrakan yang dipakai untuk tempat berjualan angkringan, jenazah korban ditemukan di kamar. "TKP kondisinya berantakan," imbuhnya.
"Posisinya (jenazah) telentang di kasur di dalam kamar. Ditutupi kain hitam," tutur Akbar.
Jenazah ditemukan pertama kali oleh adik korban. Pihak kepolisian saat ini masih mendalami siapa dan motif apa di balik pembunuhan ini.
"Di Bantul itu tanah milik anak saya, hasil keringat dia. Saya ingin pelakunya cepat tertangkap. Kalau ketemu akan saya bunuh dia," kata ibu korban geram.
Halaman 2 dari 8