"Pengamanan pilkada ini sudah sering dilakukan. Untuk pengamanan para Linmas yang ada juga sudah berkoordinasi dengan baik dan termasuk pemilu legislatif pengamanannya bisa dilakukan oleh Polri," kata Badrodin usai menghadiri rapat koordinasi pilkada serentak di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2015).
Menurutnya saat ini ada beberapa daerah yang memang masih terjadi konflik namun jumlahnya tidak banyak. Polisi sudah mengantisipasi hal tersebut. "Pengamanannya secara baik masih bisa ditangani oleh Polri," ucap Badrodin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Interaksi antara massa dengan elite lebih intensif sehingga dari ego, emosional, akan lebih mudah (terjadi ketegangan) sehingga kerawanan menjadi semakin tinggi," katanya.
Kekuatan Polri untuk mengamankan pilkada serentak ini akan lebih sedikit dari tahun sebelumnya karena hanya dilakukan dalam satu waktu saja, sehingga aparat yang diterjunkan juga tak berkali-kali. Pengamanan meliputi menyiapkan Linmas, perangkat KPU, menjaga keamanan dan ketertiban TPS.
"Karena dilakukan serentak maka seharusnya pengamanan yang akan dikerahkan akan lebih sedikit dari tahun lalu, saya berharap dari perhitungan ini TPS-nya menjadi lebih sedikit dari tahun lalu sehingga pengamanannya menjadi lebih mudah, " ucapnya.
Badrodin juga meminta agar biaya pilkada serentak ini dibebankan kepada APBD dan didukung APBN karena hal ini merupakan kegiatan baru dan pertama kali dilakukan.
"Harus jadi kesepakatan tentang anggaran APBN ini, 2015 ini belum menganggarkan pilkada serentak. Harus ada kebijakan dari pemerintah pusat yang dianggarkan dari APBN dan berapa dari APBD, syukur-syukur dianggarkan secara keseluruhan," kata Badrodin.
(slm/nrl)











































