Banyak Keluhan Soal Bus TransJ Reyot, Ini Dia Solusinya

Masalah dan Solusi

Banyak Keluhan Soal Bus TransJ Reyot, Ini Dia Solusinya

- detikNews
Senin, 04 Mei 2015 12:24 WIB
Jakarta -

Program masalah dan solusi detikcom pekan ini adalah tentang kondisi bus TransJakarta yang melaju di jalan Ibu Kota. detikcom mengumpulkan laporan masalah dari publik, turun ke lapangan langsung kemudian menganalisis solusinya dengan pakar, hingga akhirnya mencoba merealisasikan solusi itu dengan pihak terkait.

Awalnya detikcom mencoba meminta para pengguna TransJ untuk berbagi cerita pengalamannya menumpang bus kebanggaan Pemprov DKI itu. Bus yang kondisinya bagus dan terawat sebagian besar diceritakan oleh para pengguna TransJ koridor I jurusan Blok M-Kota. Memang koriodor ini melewati jalur protokol seperti Jl Jenderal Sudirman, MH Thamrin, Medan Merdeka Barat hingga Gadjah Mada. Bus yang melaju sebagian besar berjenis bus gandeng dan baru dibeli Pemprov.

Namun berbeda dengan koridor I, bus yang melaju di koridor VI Jurusan Ragunan-Dukuh Atas, koridor VII PGC-Harmoni, Koridor X PGC-Tanjung Priok banyak yang sudah reyot dan sudah tak layak jalan karena dimakan usia. Bus tersebut sebagian besar berwarna abu-abu yang sudah beroperasi saat pertama kali TransJ diluncurkan tahun 2004 silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pengguna TransJ jurusan itu banyak menyampaikan masalah yang sering mereka alami. Ada yang pernah kebocoran saat naik TransJ ketika hujan besar melanda Jakarta. Air menetes dari atap bus dan merembas dari pintu TransJ yang tidak menutup sempurna. Akibatnya bangku tidak bisa diduduki penumpang karena basah terkena tetesan hujan. Selain itu lantai bus juga becek dan licin.

"Kalau hujan bocor itu sering, dari atap dan AC dan sela-sela pintu," ucap Cahyanto penumpang TrasnJ jurusan Ragunan-Dukuh Atas itu.

Selain bocor masalah yang sering dialami TransJ reyot adalah pintu yang tidak bisa menutup sempurna. Pintu tetap terbuka saat bus melaju sehingga sangat membahayakan penumpang, apalagi jika kondisi bus sedang penuh. Seperti yang diceritakan Maria Fransisca yang sehari-hari menggunakan TransJ koridor Harmoni-Lebak Bulus.

"Bus di koridor itu banyak yang jelek, selain itu juga jorok dan banyak yang rusak. Misalnya pintunya enggak bisa ditutup, kacanya seperti enggak pernah dirawat," ucap Maria.

Bukan hanya itu saja, masalah lain bus TransJ adalah pengangan yang terdapat di bagian atas bus banyak yang sudah copot dan hilang. Bahkan salah satu penumpang mengatakan pernah mengalami kejadian yang membuat seluruh penumpang teriak karena pegangan atas bus itu jebol dan tidak kuat menampung beban karena besi pegangan sudah tua dan telihat berkarat. Ada juga bus yang saat melaju mengeluarkan suara bising dan onderdilnya seperti mau lepas.

Mogok saat melaju juga menjadi masalah yang sering dialami pengguna TransJ. Mereka akhirnya terpaksa dievakuasi dan dipindahkan ke bus lain. Jika mogok tepat di depan halte maka mereka bisa dievakuasi ke halte, namun jika mogok terjadi di tengah jalan maka mereka harus melopat untuk bisa berpindah dari bus mogok ke bus pengganti. Belum lagi jika kondisi bus penuh dan AC mati, hawa panas dan pengap sangat mengganggu kenyamanan penumpang, di dalam bus serasa di sauna.

"Naik TransJ sekarang tak ubahnya seperti masuk ruang sauna, panas, pengap," kata Dedi Effendi yang menumpang bus TransJ single dari Cawang ke Grogol ini.

Ada juga masalah lain yang sering diceritakan pengguna TransJ di koridor VI rute Ragunan-Dukuh Atas, yakni terkait interior bus yang karatan dan tampak usang. Seperti bus yang terlihat dalam foto yang dikirimkan oleh Rudy Chanafi ke redaksi detikcom. Dalam foto yang dijepret Rudy bagian atap bus berkarat dan terlekupas. Bahkan busa pelapisnya sudah tidak terlihat. Parahnya lagi kondisi ini bukan hanya terjadi di satu bus saja, hampir semua bus yang dinaikinya memiliki kondisi yang sama.

"Bus ini karatan bukan hanya di bagian atap, tapi di semua area. Hampir semua bus TransJakarta koridor VI memiliki penampakan seperti ini. Padahal mereka melewati kedutaan-kedutaan dan kadang ditumpangi oleh warga asing," ucap Rudy.

Masalah-masalah di atas tadi dicoba dicarikan solusinya, para pengguna juga menyampaikan saran dan solusi yang beragam agar pelayanan TransJ kedepannya bisa lebih baik, khususnya bus yang mengangkut penumpang. Saran-saran itu antara lain adalah dengan melakukan pengadaan bus baru untuk mengganti bus lama yang harusnya sudah tidak boleh dioperasikan lagi.

Selain itu ada juga saran agar pihak TransJ memiliki bengkel profesional di mana para teknisinya ahli, terlatih serta tersertifikasi. Ada juga yang memberikan solusi mendirikan anak usaha yang bertugas khusus untuk merawat bus atau bisa juga dengan menggandeng pihak swasta untuk perawatan. Sehingga pihak TransJ tidak hanya fokus pada pengadaan tetapi juga pada manajeman perawatan bus.

"Untuk perawatannya diserahkan ke sub kontraktor atau anak usaha, jadi untuk PT TransJakarta sudah tidak perlu repot-repot lagi dengan perawatan bus. PT TransJ tinggal mengawasi dan membuat standar jalan layak operasi," ucap Sudarminto. Selain itu yang perlu dicatat adalah pengawasan yang dilakukan harus ketat, di mana bus yang rusak tidak boleh jalan sampai ada perbaikan

Usulan lainnya adalah dengan melakukan rotasi bus, yakni bus-bus reyot harus dikandangkan dan diremajakan dulu. Lalu bus yang bagus dioperasikan untuk mengganti bus yang reyot hingga perbaikan selesai. Selain itu pihak TransJ juga diminta tegas dan 'galak' dalam mengawasi operator. Sebab bus-bus reyot itu sebagian besar milik operator. Pengelola harus berani memberikan sanksi pada operator 'nakal' yang tetap mengoperasikan bus reyot dan tak layak jalan.

Masalah dan solusi yang disampaikan para pengguna TransJ itu kami rangkum dan disampaikan kepada pihak terkait yakni Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mewakili Pemprov DKI dan Dirut PT Transportasi Jakarta A.N. S Kosasih selaku pengelola.

Ahok mengatakan salah satu solusi untuk mengatasi bus reyot adalah dengan melakukan pengadaan bus. Dia menjanjikan penambahan jumlah unit bus TransJakarta setiap tahunnya. Tahun 2015 ini diharapkan lebih dari 500 bus akan diterima Pemprov DKI Jakarta.

"Sampai akhir tahun kita akan dapat tambahan 500 sampai 600 bus," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2015).

Bus-bus itu akan mulai datang pada awal Juni, Ahok meminta agar para penumpang TransJ bersabar. Selain itu menurut Ahok sistem pengadaan bus juga lebih transparan karena menggunakan e-katalog sehingga kualitas bus yang bagus bisa bersaing dan tak kalah tender.

"Sekarang kita udah berhasil masuk ke e-katalog, masuk e-katalog bus-bus itu baru bisa produksi. Mulai pengiriman Juni, jadi sabar," ucap Ahok.

Sementara untuk ratusan bus baru yang bermasalah karena tersandung kasus korupsi TransJ karatan dan mangkrak di pol TransJ, Ahok masih ingin tetap menggunakannya. Namun pembayaran diberikan kepada operator dengan sistem rupiah per kilometer.

"Kalau busnya cukup, bus-bus jelek akan kita kandangkan," tuturnya.


Dirut PT Transportasi Jakarta A.N.S Kosasih menambahkan pengadaan bus dibagi berdasarkan 3 kategori, yakni pertama pengadaan bus baru secara swakelola dari APBD DKI yang berjumlah 51 unit bus gandeng dan 50 bus tingkat. Pengadaan kedua yakni dilakukan oleh operator sebanyak 51 unit bus articulated (gandeng), 51 unit dari lelang operator, ditambah 99 unit dari eks pengadaan tahun 2013. Ketiga pengadaan bus melalui integrasi Bus Kota Terintegrasi Busway (Kopaja dan lain-lain) menjadi Operator Angkutan Pengumpan TransJakarta, sebanyak 214 unit bus sedang.

Kosasih mengatakan untuk saat ini TransJ belum bisa menarik semua bus reyot yang berlalu lalang di jalan karena jumlah bus yang tersedia masih kurang untuk mengangkut penumpang. Saat ini seharusnya sesuai kontrak TransJ memiliki 734 bus yang siap dioperasikan baik itu dari operator atau milik PT TransJ sendiri. Namun nyatanya jumlah tersebut tidak bisa dioperasikan seluruhnya karena banyak bus rusak dan tak layak jalan dan menyisakan 432 sampai 450 unit bus yang tidak rusak.

"Kalau sekarang saya tarik bus-bus yang rusak atau jelek itu, TransJakarta lumpuh, itu lebih merugikan masyarakat. Jadi kami jalankan saja bus yang mungkin kurang layak, jadi dilema juga bagi kami," ucapnya. Oleh karena itu pihaknya masih menunggu pangadaan bus baru untuk mengatasi masalah ini.

Sementara untuk perawatan PT TransJ akan menggunakan sistem baru, di mana jika ada bus rusak maka operator harus menservis busnya di Agen Pemegang Merek (APM) yang memiliki teknisi ahli bukan lagi oleh teknisi yang dimiliki operator.

"APM itu misalnya busnya merek Mercedes Benz, yang boleh memelihara hanya agen pemegang merek Mercedes Benz. Logikanya gini, kalau ada yang bisa membetulkan suatu mobil dengan merek tertentu mustinya yang paling ngerti yang jualan dong, karena dia yang jual, dia yang punya merek, suku cadang dan keahlian untuk merawat dan memelihara," ucap Kosasih.

Dengan sistem ini maka perawatan akan dilakukan oleh orang ketiga yang merupakan perusahaan swasta. Sehingga tanggungjawab terhadap perawatan bisa lebih terjamin. Sistem ini akan diterapkan di kontrak mendatang yang akan dilakukan pada pertengan tahun 2015.

Untuk operator yang 'nakal' yang tetap mengoprasikan bus reyot, PT TransJ akan memberikan sanksi tegas dengan memotong bayaran sebanyak 100 km dan bus tersebut harus balik kandang dan diservis. Namun sanksi ini juga berlaku dalam kontrak mendatang.

Soal pelayanan call center, TransJ juga tengah membuat perbaikan. Saat ini nomor call center yang biasa ditempel di kaca bus 808794494 akan diganti dengan nomer baru yaitu 1500012. Pihak TransJ tengah melakukan tahap seleksi tim hotline. Mereka nantinya bertugas untuk menampung semua keluhan yang disampaikan penumpang untuk diteruskan kepada pengelola.

"Mereka jadi penyambung lidah masyarakat dengan kami, akan ada tabulasi data masalah. Kami bisa dapat feedback langsung dari masyarakat," ujarnya. Selain hotline, masyarakat juga menyampaikan keluhan lewat twitter @PT_Transjakarta atau Facebook Transportasi Jakarta. Penumpang bisa posting foto untuk ditindaklanjuti.

Kosasi mengatakan PT TransJ ingin agar transportasi masal unggulan Pemprov DKI ini bisa lebih tepat waktu dan lebih nyaman bagi penumpang. Namun hal itu tidak bisa dilakukan sendiri oleh TransJ, butuh kerjasama dari berbagai pihak agar pelayanan ini lebih baik, misalnya dengan adanya kesadaran para pengguna jalan agar tidak menyerobot jalur TransJ sehingga Busway betul-betul steril dan tanpa hambatan. Seperti apa yang dibilang Gubenur Ahok dan Kosasih upaya perbaikan pelayanan terus dilakukan dan kepada para penumpang diharap untuk bersabar.

"Kami mohon dimengerti dan dipahami, para pelanggan agar bersabar. Kami akan segera merealisasikan supaya TransJ bisa melayani Anda semua dengan lebih baik," tutup Kosasih.


Masalah solusi adalah program baru detikcom yang bertujuan untuk membantu mencarikan solusi terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. detikcom akan mengumpulkan laporan masalah dari publik, kemudian menganalisis solusinya dengan pakar, hingga akhirnya mencoba merealisasikan solusi itu dengan pihak terkait.

(slm/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads