Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menyempatkan diri untuk mengecek bangunan SMPN 65 Jakarta yang terbakar. Sambil melihat langsung kondisi bangunan, Ahok memerintahkan Kadisdik DKI Arie Budhiman yang ikut mendampinginya untuk mengganti konstruksi penyangga dengan baja.
"Semua atap nggak pakai bahan kayu lagi. Harganya mahal tapi biar bagus, jangan kayak di Setu Babakan mahal tapi bohong. Yang penting itu (dari bangunan) sekolah ketahanannya, daripada tiap tahun rehab," ujar Ahok kepada Arie di lokasi, Sunter, Jakarta Utara, Senin (4/5/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Api menghanguskan atap dan sebagian tiang penyangga bangunan lantai 3. Menurut Ahok, hal tersebut tidak masuk akal. Dia pun menyalahkan pihak kontraktor yang dinilai asal-asalan dalam membangun gedung sekolah.
"Itu karena listrik. Ini nggak standar. Kontraktornya yang seharusnya (membangun) diameter sekian, diganti. Konsultan yang audit nggak sampai ke situ. Selama ini guru juga cuek, guru harus lapor tapi dia takut sama Dinas Pendidikan," terangnya.
"Minimal kita harus cerewet. Guru-guru nggak mau tahu selama ini," ketus dia.
Ahok juga langsung menanyakan bisa atau tidaknya bangunan SMPN 65 Jakarta tersebut diikutsertakan lelang. Arie pun menjawab, masih keburu sebab lelang baru akan dilaksanakan pada Juni mendatang.
"Pakai konstruksi baja ringan saja," kata Ahok mengakhiri.
Sekadar informasi, bangunan SMPN 65 Jakarta terbakar pada 14 April 2015 lalu. Alhasil, kini sebanyak 315 siswa-siswi kelas 9 harus melaksanakan UN dengan menumpang ke SMAN 80 Jakarta, Sunter, Jakarta Utara.
(aws/kha)