"Semuanya aman terkendali. Kalau saat awal-awal TNI mengambil sikap karena ada reaksi dari luar. Namun karena kami tidak melihat ada sesuatu, kami kembali standby di pos masing-masing, pesawat-pesawat dan kapal. Tapi radar-radar kami tetap memantau," ungkap Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya saat dihubungi, Rabu (29/4/2015).
TNI memang sempat mengerahkan pesawat tempurnya di Bali saat Duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, akan dipindahkan dari LP Kerobokan menuju Nusakambangan. Selain itu TNI juga menyiagakan KRI atau Kapal Perang di sekitar Perairan Cilacap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau mengurangkan kemampuan yang dikerahkan, bukan berarti TNI tak ikut memantau pergerakan-pergerakan sebagai antisipasi gangguan akan jalannya proses eksekusi. Namun, memang tak ada ancaman dari pihak luar.
"Radar-radar kami kan gerak, melihat pergerakan kapal dan pesawat. Tapi memang landai, nggak ada apa-apa. Prinsip kami itu kan mengamankan kebijakan pemerintah, TNI tidak mengamankan yang dieksekusi atau yang mengekesusi. TNI berusaha menyiapkan segala sesuatunya supaya kebijakan pemerintah harus berjalan," pungkas Fuad.
(ear/jor)











































