Wakil Ketua Satgas Yunus Husein memimpin analisa dan evaluasi di pelabuhan, Papua Barat, Rabu (29/4/2015). Yunus dibantu oleh Irjen Kementerian Kelautan dan Perikanan Andha Fauzie, Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Ida Kusuma serta Kepala Biro Rencana Administrasi Badan Pemeliharaan dan Keamanan Polri Brigjen Kamil Razak. Mereka dibantu juga oleh tim yang berasal dari Bea dan Cukai, auditor Itjen serta Kemenhub.
Yunus membagi tim menjadi dua. Dia dan pejabat lainnya memeriksa langsung para pemilik perusahaan kapal, mulai dari
PT Alfa Kurnia Fish Enterprise, PT Amadeho, PT Anugerah Bahari Berkat Abadi, PT Minatama Mutiara, PT Ombre Lines, PT West Irian Fishing Industries dan PT Dwi Bina Utama. Sementara tim satu lagi bergerak ke arah pelabuhan mengecek fisik kapal secara acak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 22 kapal, periksa lima kapal saja," kata Yunus saat briefing.
Bukan perkara mudah untuk mengecek fisik kapal karena keberadaannya yang cukup jauh dari daratan. Belum lagi jika kapal di pinggir pelabuhan sedang 'terparkir' beberapa baris, sedangkan yang dituju adalah kapal paling ujung. Tim pun harus berjuang melewati beberapa kapal untuk sampai tujuan.
Di dalam kapal incaran, tim memeriksa seluruh fisik. Mulai dari lebar kapal, mesin, Vessel Monitoring System (VMS) hingga jenis jaring yang digunakan. Setiap anggota tim punya keahliannya masing-masing. Para nahkoda kapal juga tidak luput mereka wawancara.
Data dari lapangan nantinya akan dikroscek dengan hasil wawancara. Seluruh laporan ini juga bakal dibawa ke Jakarta untuk diserahkan kepada Menteri Susi.
(mok/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini