Kapolres Meranti, AKBP Pandra Arsyad, mengungkapkan hal itu kepada detikcom, Rabu (29/4/2015). Dia menjelaskan, dalam rekontruksi ini pihaknya menghadirkan dua tersangka Ih (17) dan Az (15). Dua remaja ini diduga melakukan pembunuhan terhadap janda kembang berinisla R (25).
Dalam rekontruksi, ada 23 adegan. Tersangka utamanya adalah Ih karena selama ini menjalin asmara dengan janda tersebut. Sedangkan Az berperan membantu pembunuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ih emosi karena korban tersebut menolak hubungan intim. Saat itulah temannya Az mendatangi tempat kencan tersebut. Ih terus memaksa korban untuk melayani nafsunya. Ih berusaha membuka celana korban. Setelah terbuka, korban terus meronta tidak mau melakukan hubungan intim.
"Saat itulah, tersangka Az menolong temannya. Ih mencekik leher korban, sedangkan Az memegangi kaki korban," kata Pandra.
Dari rekontruksi itu diketahui, setelah korban tewas, Ih memperkosanya. Setelah puas melampiaskan nafsu, temannya Az gantian menyetubuhi mayat janda tersebut. Setelah puas, keduanya lantas mengambi cangkul.
"Mereka menggali lubang untuk menguburkan korban. Korban dikuburkan apa adanya saja," kata Pandra.
Pembunuhan dan perkosaan ini terjadi pada 18 April, namun kasus ini terbongkar pada 21 April. Kasus ini terbongkar setelah warga melihat ada kaki yang muncul di gundukan tanah tempat penguburan korban. Setelah digali, barulah diketahui adanya aksi pembunuhan tersebut.
(cha/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini