Mengapa Kristina, Perekrut Mary Jane Menyerahkan Diri?

Eksekusi Mati Gelombang II

Mengapa Kristina, Perekrut Mary Jane Menyerahkan Diri?

- detikNews
Rabu, 29 Apr 2015 11:32 WIB
(Foto: ABS-CBN)
Jakarta - Seseorang yang bernama Maria Kristina Sergio tiba-tiba menampakkan diri di Kepolisian Provinsi Nueva Ecija, Filipina, pada Selasa (28/4) kemarin pada pukul 10.30 waktu setempat. Dia mengaku merekrut Mary Jane Veloso, napi mati yang hendak menanti detik-detik eksekusi pada malam harinya. Mengapa Kristina menyerahkan diri?

Saat diwawancara media Filipina ABS-CBN, Kristina mengaku dia takut akan hidupnya. Kristina mengatakan bahwa dia mendengar laporan bahwa ada beberapa ancaman yang mengancam nyawanya.

Pada Senin 27 April 2015 lalu, Divisi Biro Investigasi Anti Perdagangan Manusia Filipina mengajukan tuntutan kasus perekrutan ilegal terhadap Mary Jane yang dilakukan Kristina bersama partner yang tinggal bersamanya Julius Lacanilao dan seorang berkewarganegaraan Afrika 'Ike', ke Departemen Kehakiman. Bersama Kristina, Lacanilao juga menyerahkan diri ke polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam wawancara dengan media Filipina, ABS-CBN, Kristina membantah tuduhan itu. Kristina mengatakan bahwa dia hanya ingin menolong Mary Jane mendapatkan pekerjaan di Malaysia.

Kristina mengatakan bahwa bagaimanapun saat di Malaysia, Mary Jane sering bertelepon dengan seseorang. Beberapa hari setelah tiba di Malaysia, Mary Jane menghubunginya bahwa dia terbang ke Indonesia.

Kristina berdalih tak mengetahui penerbangan Mary Jane ke Indonesia dan terkejut saat mengetahui bahwa Mary Jane tertangkap karena membawa narkoba di Bandara. Kristina bahkan menantang yang menuduhnya merekrut Mary Jane secara ilegal itu untuk memakai detektor kebohongan.

"Kebenaran akan terkuak. Saya tidak bersalah," kata Kristina dalam bahasa Tagalog sambil menangis di depan kamera.

Kristina dituduh merekrut Mary Jane untuk pergi ke Malaysia, sebelum memberikan koper berisi narkoba ke Indonesia. Mary Jane ditahan karena kedapatan membawa 2,6 kg heroin di Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada April 2010.

Kemunculan Kristina untuk menyerahkan diri ke Kepolisian Filipina membuat Mary Jane yang hendak dieksekusi mati, ditunda eksekusinya di menit-menit terakhir. Alhasil dari 9 napi mati narkoba itu, yang dieksekusi hanya 8 napi mati.


(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads