Adalah The Courier Mail yang memuat gambar kontroversial tersebut. Dikutip dari akun Twitternya, Rabu (29/4/2015), The Courier Mail melabeli terbitan dengan gambar headline tersebut dengan spesial edition.
"BLOODY HANDS," demikian tulisan besar di halaman muka media itu edisi hari ini. Halaman muka itu disajikan untuk versi yang dibuka di tablet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden Joko Widodo menolak permohonan putus asa dari keluarga terhukum, Perdana Menteri Tony Abbott dan pemimpin negara lainnya untuk menghentikan eksekusi," demikian bunyi salah satu kalimat pembuka artikel BLOODY HANDS tersebut.
Tak sekali ini Jokowi menjadi headline The Courier Mail. Dalam halaman depan edisi 14 November 2014 lalu, The Courier Mail menampilkan editan foto Jokowi yang mengenakan celemek. Foto Jokowi itu menjadi bagian dari foto editan sejumlah pemimpin dunia yang ditampilkan di halaman muka terbitan menjelang pertemuan KTT G20 di Brisbane, Australia.
Jokowi yang mengenakan peci hitam dan baju kotak-kotak digambarkan sebagai tukang masak barbekyu lengkap dengan celemeknya. Persis di sebelah Presiden Jokowi tampak Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma yang sedang memegang botol bir. Presiden AS Barack Obama digambarkan bertelanjang dada dan memakai celana renang.
The Courier Mail sepertinya memang suka membuat kontroversi dengan menampilkan foto editan para pemimpin dunia. Belum ada tanggapan dari pemerintah Indonesia soal foto tangan Jokowi bersimbah darah di edisi hari ini.
(trq/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini