WWF Sebut Ancaman Kerusakan Hutan Terbesar di Sumatera Datang dari Masyarakat

WWF Sebut Ancaman Kerusakan Hutan Terbesar di Sumatera Datang dari Masyarakat

- detikNews
Selasa, 28 Apr 2015 15:54 WIB
Ilustrasi/hutan gambut Jambi (Reuters/Beawiharta)
Jakarta - World Wide Fund (WWF) menyebut ada 11 wilayah di dunia dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi. Dua wilayah di antaranya adalah Sumatera dan Kalimantan atau Borneo.

Dalam prediksi WWF, jika tren kehilangan hutan tidak berubah hingga tahun 2030 nanti, salah satu ancaman terbesar untuk ketahanan hutan di kawasan Sumatera justru datang dari masyarakat. Perambahan hutan meski sedikit demi sedikit, namun merupakan ancaman serius.

"Kaitannya dengan deforestasi, ancaman datang justru dari petani swadaya. Salah satunya perambahan kawasan hutan lindung atau kawasan yang dalam perundangan tidak diperuntukkan untuk sawit," kata Direktur Program Hutan WWF Internasional, Rodney Tailor di Hotel Shangri La, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rodney menjelaskan, di kawasan Sumatera, 42% kawasan sawit dikelola petani. 80% Dari petani-petani itu adalah petani swadaya dan tidak terkait dengan perusahaan apapun.

Ancaman terbesar lainnya di kawasan Sumatera adalah infrastruktur. Di sisi lain, industri besar, penebangan hutan ilegal dan kebakaran hutan juga sudah cukup mengancam di wilayah Sumatera.

Sementara untuk kawasan Kalimantan, ancaman terbesar berasal dari perusahaan atau industri besar. Kebakaran hutan, penebangan liar, tambang hingga pembangkit listrik tenaga air, kini juga telah menjadi ancaman serius di Kalimantan.

"Kalau Kalimantan, deforestasi di kawasan long land," ujarnya.

(kff/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads