Ia pun berhasil dan melawan semua rasa sakit dan pikiran-pikiran negatif jika ia tak sanggup. Salah satu motivasi terbesar Hendra ingin menyelesaikan lomba ekstrem ini adalah untuk mengukur eksperimen tubuhnya.
Hendra menceritakan pengalamannya tersebut saat menggelar press conference terkait Gede Pangrango Marathon (GPM) di Senayan Golf Driving Range, Senayan, Jakarta, Senin (27/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendra mengungkapkan, rahasia suksesnya menaklukkan lomba tersebut adalah keyakinan. Pengaruh fisik yang kuat dianggapnya tak lebih dari 20 persen.
"Itu tantangan untuk tubuh saya. Fisik itu cuma 20 persen. Pikiran itu 80 persen. Pikiran juga mengendalikan kesabaran mental," ungkapnya.
Selama perjalanan, ia membawa perbekalan menggunakan sebuah gerobak yang ia tarik-tarik selama perjalanan. Salah satu bekal makanan selama perjalanan adalah berupa 'power bar'.
"Bentuknya memang seperti cokelat batangan. Komposisinya itu ada oats, cokelat, natrium, kalium, dan lain lain," jelas Hendra.
Power Bar tersebut ia makan untuk hari keempat hingga delapan. Selama 3 hari pertama ia masih beruntung bisa memasak mie yang dicampur salmon.
"Persediaan mie ditambah salmon itu sampai 3 hari. Setelah itu mengkonsumsi yang batangan itu," imbuhnya.
(rna/ndr)