Lomba digelar Maret 2015 dengan start di Eagle Plains, Yukon, Kanada, dan berakhir di ujung Samudera Arktik. Pria 49 tahun itu menjelaskan medan lomba sangat berat dengan permukaan bersalju yang turun naik.
"Saya sempat sakit di awal-awal lomba. Pas diperiksa ada dua hipotesa dari dokternya. Akhirnya saya paksakan saja. Alhamdulillah setelah 100 kilo sakitnya perlahan-lahan hilang," ujar Hendra saat ditemui di Senayan Golf Driving Range, Senayan, Jakarta, Senin (27/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di dalamnya itu macam-macam. Persediaan selama lari, makanan, minuman, bahan bakar," tutur Hendra.
Udara yang sangat ekstream yang bisa mencapai -32 derajat celcius, membuat makanan persediaan hendra membeku. Ia juga kesulitan membuka tempat minumnya karena membeku.
"Akhirnya saya panaskan dulu, dan alhamdulillah bisa kebuka. Saya sempat nahan nggak minum sampai 30 kilometer lebih," ungkapnya.
Ia finish dengan 7 orang lainnya dari jumlah awal peserta 19 orang. Hendra merupakan salah satu finisher asal Asia bersama satu pelari lainnya asal Thailand.
(ndr/mad)