Kepala Sekolah SMA 29 Jakarta, Ratna Budiarti, berang dengan undangan pesta bikini untuk rayakan Ujian Nasional yang mencatut nama sekolahnya. Pihak sekolah akan mempertimbangkan langkah hukum terhadap penyelenggara karena dianggap telah mencemarkan nama baik sekolah.
"Saya akan berkoordinasi dengan bagian kesiswaan bahwa dari kepolisian juga, nanti akan kita tindaklanjuti, karena kami merasa ini mencemarkan nama kami kan, pastinya kami akan klarifikasi,"kata Ratnaβ saat ditemu detikcom di ruangannya, Jalan Kramat No 6, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (23/4/2015).β
Selain melalui brosur, undangan pesta bikini juga disebar melalui video di YouTube. Di antara lokasi pengambilan gambar video salah satunya disebut diambil di area sekolah SMA 29. Bagaimana tanggapan Kepsek?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratna mengatakan akan melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya pesta bikini itu. Seperti mencari informasi, mengingatkan para siswa dan orangtua murid, hingga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mendatangi lokasi acara itu guna memastikan pesata perayaan pasca UN itu tidak terjadi.
'Splash after Class', pesta bikini summer dress bagi pelajar SMA di Bekasi dan Jakarta menyebar di YouTube dan jejaring sosial. Dalam undangannya yang tercantum di YouTube dan sejumlah situs, acara digelar pada 25 April 2015.
Di undangan yang dilihat detikcom, Kamis (23/4/2015), acara itu digelar di kolam renang di hotel di kawasan Jakarta Pusat. Di undangan itu tertulis 'no weapon, no drugs, no fear' dengan kostum bikini summer dress.
Di undangan itu disebutkan juga ada sejumlah SMA yang mendukung acara itu. SMA itu tersebar di Jakarta dan Bekasi. Belum jelas apakah SMA itu hanya dicatut atau benar-benar berpartisipasi. (idh/mad)