Mengetuk-ngetuk Patung Soekarno, Ridwan Kamil: Merinding

Mengetuk-ngetuk Patung Soekarno, Ridwan Kamil: Merinding

- detikNews
Rabu, 22 Apr 2015 18:35 WIB
Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memantau kawasan Asia Afrika, Rabu sore(22/4/2015). Salah satu tujuannya yakni meninjau situs Penjara Soekarno di Jalan Banceuy.

Tampak sejumlah pekerja masih melakukan aktivitas pembangunan di situs bersejarah tersebut. Orang nomor satu tersebut kemudian mengibaskan tirai, di baliknya ada patung Soekarno sedaang duduk sambil memegang buku dan alat tulis.

"Kumaha, sudah selesai? Pak Surya (pembuat patung) mana?" ujar pria yang akrab disapa Emil tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesosok pria paruh baya berpakaian ungu kemudian menghampiri Emil. Namanya Surya Pernawa (76), ia adalah seniman dari ITB yang membuat patung Soekarno. Surya mengatakan bahwa patung hampir rampung.

"Tinggal dipoles lagi saja. Besok siap," ujar Surya.

Sejenak Emil terdiam, ia menatap patung yang terbuat dari tanah liat tersebut.

"Merinding nyak.. (Merinding ya)," ungkap Emil. Ia kemudian mengetuk-ngetuk patung itu sambil wartawan mengabadikan fotonya.

Emil mengungkapkan, meskipun secara lahan bukan tanggungjawab Pemkot Bandung, melainkan Pemprov Jabar, namun pihaknya merasa berkewajiban dan bertanggungjawab untuk melestarikan sejarah.

"Banyak yang nyangka ini tanah Pemkot, padahal tanah Pemprov. Tapi meskipun begitu, sebagai warga Bandung yang memiliki sejarah, kita berhimpun untuk merevitalisasi kawasan ini," ungkapnya.

Revitalisasi situs Penjara Bung Karno ini, lanjut Emil, melibatkan banyak pihak. Para ahli mulai dari ahli sejarah, bangunan dan seniman mengkaji terlebih dahulu sisi sejarah situs tersebut.

"Rencananya sudah dari sejak saya dilantik, tapi dikaji dulu. Ada tim arsitek Yuswadi Saliya, ada tim kontraktornya, tim sejarahnya dari cagar budaya. Yang lama itu minta pendapat keluarganya," terang Emil.

Kebetulan, revitalisasi tersebut hampir rampung bertepatan dengan Konferensi Asia Afrika. Diharapkan wajah baru situs tersebut bisa semakin memperkuat sejarah di Kota Bandung.

"Pokoknya mah Jas Merah. Jangan sampai melupakan sejarah," tandasnya.



(avi/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads