Dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (22/4/2015), Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Pandra Arsyad menyatakan, penemuan jasad korban berawal dari laporan warga. Ada warga melihat adanya potongan kaki di sekitar gudang di Jalan Pelabuhan, Selatpanjang, Ibu Kota Meranti.
Melihat adanya semacam potongan kaki dan bau busuk, warga lantas melapor ke pihak polisi. Atas laporan tersebut, lanjut Pandra, pihaknya mendatangi lokasi, Selasa (21/4). Setelah dilakukan olah TKP, ternyata kaki yang sepertinya potongan ternyata masih utuh. Hanya saja bagian tubuh lainnya masih terpendam dalam tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas peristiwa ini, polisi meminta keterangan sejumlah saksi. Dari keterangan saksi, diketahui bahwa janda tersebut terakhir kali terlihat berjalan dengan Anak Baru Gede (ABG) bernama Ih, seorang buruh pabrik. Polisi lantas menangkap remaja tersebut sekitar pukul 02.00 WIB di tempat kerjanya.
"Ketika ditangkap, tersangka sudah bersiap-siap akan meninggalkan Pulau Meranti. Ini terlihat sejumlah pakaiannya telah dikemas," kata Pandra.
Dari hasil pemeriksaan, lanjut Pandra, tersangka mengakui bahwa dia telah membunuh janda yang memang menjalin hubungan khusus dengannya. Hal yang mengejutkan, tersangka mengaku bahwa pembunuhan itu tidak dia lakukan sendiri.
"Ada temannya yang sama-sama sebagai buruh harian turut serta. Korban dibunuh dengan cara leher dijerat tali nilon. Setelah mati, mereka gali lubang dan menguburkan korban," kata Pandra.
Informasi yang dihimpun, antara korban dengan tersangka sudah lama berpacaran. Namun ada isu, teman tersangka yang lagi diburu itu juga punya hubungan yang sama.
"Kita masih dalami apa sebenarnya motif pembunuhan ini. Untuk sementara tersangka mengaku punya hubungan dekat dengan korban. Nah, apakah tersangka satu lagi yang masih kita buru juga punya hubungan yang sama, kita belum tahu," tutup Pandra.
(cha/rul)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini