"Bukan dari kompor gas di Kari Umbi seperti yang disebut-sebut di banyak media," kata salah seorang pegawai Kari Umbi yang tak mau disebutkan namanya saat ditemui detikcom di Mall Kota Kasablanka, Selasa (21/4/2015) malam.
"Restoran Kari Umbi menggunakan kompor gas, tapi tidak ada tabung gas. Restoran-restoran lain di PIM 1 juga tidak ada yang memakai tabung gas. Gas untuk memasak di Kari Umbi dan restoran lainnya disalurkan lewat pipa gas dari gedung," sambungnya menegaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang terbakar itu di bagian atas restoran saja. Di situ tempat pipa gas tersebut. Kalau di bagian bawah nggak ada yang terbakar. Semuanya masih bagus. Bahkan sayuran dan telur di dapur saja masih utuh, bersih," katanya meyakinkan.
Ditambahkan dia, sesaat sebelum terjadi kebakaran, para karyawan Restoran Kari Umbi sudah mendengar suara mendesis seperti gas bocor. Hal itu diperkuat dengan bau gas yang menyusul kemudian.
"Karena itu sebelum kebakaran, kami sudah mematikan api di kompor gas, dan keluar," ucapnya. "Meski begitu kami tidak mau mendahului apa yang menjadi penyebab kebakaran tersebut. Biarkan nanti kepastiannya menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian," sambungnya.
Polisi memang tengah menyelidiki kasus ini. Meski sempat ditutup saat peristiwa kebakaran tersebut, PIM 1 telah dibuka dan beraktivitas normal sejak pagi tadi.
Detikcom sempat menyambangi lokasi, Selasa (21/4/2015) pukul 09.25 WIB. Sejumlah karyawan tampak telahโ membuka tokonya baik di lantai satu maupun lantai dua. Sedang sejumlah toko lainnya masih tutup.
Di sekitar lokasi kebakaran, Es Teller 77 dan Kari Umbi tampak sejumlah pekerja sedang membersihkan dan memperbaiki area tersebut. Namun, satpam mall menghardik dan melarang wartawan untuk mengambil gambar.
(bar/fdn)