"Silahkan tes kejiwaan saya. Saya bukan gila. Kapan saja siap," kata Mario di hadapan wartawan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Senin (20/4/2015) malam.
Dalam jumpa pers singkat ini, Mario dikawal tim PPNS Kemenhub. Dia dihadapkan dalam keadaan berdiri dan dibatasi portal di pintu gerbang masuk Kantor Angkasa Pura (AP) II Pekanbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak menyesal, karena saya siap untuk menanggung risikonya," katanya enteng.
Ketika ditanya apakah dirinya siap ditahan karena melarikan diri, Mario mengaku tidak takut.
"Saya siap menanggung risiko itu. Tidak takut," kata Mario lagi-lagi dengan gaya cueknya.
Mario mengeluarkan statemen ini, setelah adanya aksi protes wartawan terhadap PPNS Kemenhub yang mengawalnya. Karena sebelumnya warga Baganbatu, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Riau ini, tak menggubris pertanyaan wartawan.
Wartawan pun akhirnya protes kepada PPNS yang terkesan menyuruh Mario bungkam. Atas protes ini, salah satu tim PPNS membantah tudingan itu. Setelah diprotes, barulah tim PPNS mempersilahkan Mario untuk menjawab pertanyaan wartawan.
Untuk sekadar diketahui, pihak keluarga Mario sendiri sudah ada rencana untuk memeriksakan kejiwaannya. Ini karena Mario suka berbicara melantur. Banyak pembicaraannya yang sulit dipercaya.
Sayangnya, hingga kini baik pihak keluarga dan PPNS Kemenhub tidak melakukan tes kejiwaan. Bila saja dalam tes kejiwaan, Mario ini terbukti gila, maka dia akan terbebas dari segala tuntutan hukum.
(cha/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini