Dibangun tahun 2012, kompleks Balai Betawi terdiri dari beberapa bangunan dan gedung. Di antaranya adalah rumah tradisional Betawi, lalu gedung kuliner, yang akan menyediakan beragam makanan dan minuman khas betawi, seperti bir pletok, kerak telor, dan lainnya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun telah mengeluarkan dana lebih dari Rp 100 miliar untuk pembangunan kompleks tersebut.
Tak hanya itu, sebuah bangunan bundar tinggi besar, nantinya akan menjadi sebuah gedung serba guna untuk beragam acara yang akan diselenggarakan di Setu Babakan. Sebuah gedung megah dengan kaca warna warni dan cat kuning keemasan diperuntukkan sebagai museum, yang nantinya akan menjadi tempat para pengunjung mengetahui lebih dalam sejarah kebudayaan Betawi di kota Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sayang hingga kini pembangunan tersebut masih mangkrak. Gubernur Ahok yang sempat meninjau lokasi ini geram karena Balai Betawi yang seharusnya dapat rampung tahun ini, nasibnya masih belum diketahui. Ditambah lagi infrastruktur gedung banyak yang telah rusak akibat karat, lumut, hingga dimakan rayap.
Sebagian pengunjung Setu Babakan sore ini mengaku belum mengetahui adanya pembangunan Balai Betawi. Namun mereka berharap pembangunan dapat segera selesai.
"Masyarakat Betawi belum punya museum yang menceritakan dengan lengkap sejarah betawi di Jakarta. Kalau museumnya jadi, kan Setu Babakan jadi makin lengkap," jelas Hendry, salah seorang pengunjung Setu.
"Kalau bisa nanti saat sudah rampung, pegelaran kesenian bisa sering digelar di Balai Betawi. Biar Setu babakan makin ramai," sambung warga Jagakarsa tersebut.
Setu Babakan telah menjadi salah satu destinasi warga Jakarta untuk menikmati pemandangan dan jajanan khas Betawi. Tempat ini nanti akan semakin dipercantik dengan adanya Balai Betawi, sebuah destinasi untuk mengenal lebih jauh kebudayaan, seni dan sejarah kehidupan masyarakat Betawi.
(rni/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini