Melihat Markas Kopassus Cijantung, Dulu 'Angker' Kini Akrab dengan Warga

Melihat Markas Kopassus Cijantung, Dulu 'Angker' Kini Akrab dengan Warga

- detikNews
Senin, 20 Apr 2015 13:57 WIB
suasana saat car free day
Jakarta - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) baru saja merayakan hari jadinya ke-63 pada 16 April lalu. Kopassus terus berbenah diri tanpa menurunkan kualitas kemampuan satuan elite TNI Angkatan Darat ini. Termasuk soal kedekatan dengan masyarakat.

Dulu ada ungkapan: 'Main ke Cijantung, Sama Dengan Main ke Kandang Macan'. Kawasan Cijantung yang menjadi Markas Kopassus memang dikenal menyeramkan. Tapi itu dulu. Sekarang tak ada lagi kesan menyeramkan ketika memasuki kawasan Cijantung. Car Free Day digelar rutin setiap Minggu di sepanjang jalan RA Fadilahβ€Ž. Masyarakat tumpah ruah memanfaatkan sejumlah fasilitas yang dimiliki Kopassus.

detikcom didampingi oleh Inspektur Kopassus Kolonel Infanteri Kartika Adi Putranta, Aslog Danjen Kopassus Kolonel Infanteri Taufik Shobri, Waasren Danjen Kopassus Letkol Infanteri Agustinus Dedi dan Dandenma Kopassus Letkol Infanteri Leonardo Sebastian dan Kepala Penerangan Kopassus Mayor Munir, berkesempatan untuk berkeliling Markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (19/4/2015). Lahan seluas sekitar 177 hektar ini menjadi markas pusat korps baret merah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gedung Utamanya adalah Gedung Sarwo Edhie. Gedung 2 lantai ini menjadi kantor para pimpinan Kopassus dan tempat untuk rapat serta pertemuan-pertemuan penting.

Persis di depan Gedung Sarwo Edhie, ada lapangan rumput seluas lapangan bola. Lapangan ini adalah lapangan utama yang biasa digunakan untuk upacara, apel, maupun kegiatan bersama masyarakatβ€Ž untuk berolahraga.

Bergeser ke belakang, masih ada lapangan Gatot Subroto yang juga biasa digunakan oleh masyarakat sekitar Cijantung. Di sisi lain, ada Stadion Atang Sutresna yang punya banyak fasilitas seperti jogging track, lapangan basket, lapangan bulu tangkis, lapangan voli, gym dan lainnya. Di sisi lain ada juga kolam renang yang biasa digunakan untuk latihan prajurit dan dibuka untuk umum.

Kopassus juga sedang membangun jogging track Ciliwung sepanjang 2,8 Km. Memiliki lebar sekitar 2,5 meter dengan alas konblok, track yang menyusuri Kali Ciliwung ini juga nantinya bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar.

Perjalanan berlanjut melewati perumahan dinas dan rusun untuk prajurit. Ada sekitar 2000-an rumah yang terdiri dari 3 Rukun Warga (RW)β€Ž dan barak siaga yang diperuntukan bagi prajurit dari daerah yang akan bersiaga di Jakarta.

Di setiap rumah terlihat berbagai tanaman produktif rumah tangga sehingga menambah keasrian diantara pohon-pohon rindang yang ada. Selain itu, setiap lahan kosong dimanfaatkan untuk budidaya ikan lele dan tanaman sayuran.

Ada juga lahan khusus untuk pembibitan pohon buah-buahan dan tanaman keras seperti trembesi, sengon dan jati. Fasilitas ibadah juga cukup lengkap mulai dari gereja, β€Žmasjid hingga vihara.

Kopassus memiliki 6 lapangan tembak. β€ŽUntuk latihan prajurit ada lapangan tembak Rama-Shinta. Di lihat dari namanya, lapangan ini dibagi dua tempat latihan terpisah bagi prajurit pria dan prajurit wanita.β€Ž Masing-masing memiliki 8 stage untuk latihan menembak dengan pistol dengan tingkat rintangan yang berbeda-beda.

Ada juga lapangan tembak untuk sniper dengan jarak 600 meter. Untuk ke tempat latihan menembak ini, kita β€Žharus melewati terowongan bawah tanah sejauh sekitar 150 meter.

Selain itu ada juga Lapangan Tembak Ksatria yang bisa digunakan untuk umum bagi mereka yang tergabung dalam Tribuana Shooting Club. Luasnya sekitar 100 x 25 m dengan hamparan karpet hijau dan berkanopi seperti hanggar. Sehingga para penembak tak perlu khawatir jika harus latihan meski turun hujan. β€Ž Di lapangan tembak ini juga ada lapangan tempak senapan angin berjarak 10 meterβ€Ž.

β€ŽItulah sejumlah fasilitas yang dimiliki Kopassus yang juga bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas-fasilitas tersebut tanpa harus mengeluarkan biaya alias gratis.

Beberapa waktu lalu, Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo pernah bicara soal upaya perubahan citra Kopassus di mata masyarakat. Jika dulu anggota Kopassus dikenal galak dan menyeramkan, maka kini anggota Kopassus diwajibkan melakukan 3 S yakni Senyum, Sapa dan Salaman.

Menurut Mayjen Doni, dengan Senyum, Sapa dan Salaman maka hubungan TNI dan masyarakat akan terjalin dengan baik. Meski begitu, lanjut Doni, bukan berarti hal itu menurunkan kemampuan Kopassus.

"Saya ingin mengubah citra dan perilaku anggota. Kita coba, apakah prajurit kita bisa akrab dengan masyarakat," kata Doni.


(mpr/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads