Seperti diceritakan Swi Ming, pembaca detikcom melalui suara pembaca. Swi Ming memesan tiket KA Lebaran pada H-3 hingga H-1 Lebaran pada 14-16 April 2015 lalu. Swi Ming memesan tiket KA tujuan Jakarta-Kendal secara online. Dalam berburu tiket KA Lebaran ini, Swi Ming padahal sudah menyiagakan 'peralatan perang' lengkap. 1 Komputer serta 2 ponsel pintar dengan koneksi nirkabel untuk mengakses situs reservasi dan aplikasi reservasi tiket.
"Saya sudah coba untuk membeli tiket secara online pukul 00.01 WIB untuk keberangkatan Lebaran H-2, tapi ternyata web-nya tidak dapat dibuka (502-Bad Gateway) dan hal itu terus terjadi hingga pukul 03.17 WIB baru bisa dibuka. Saat saya ingin membeli tiket, ternyata tiket tujuan Weleri - Kendal sudah habis," jelas Swi Ming yang mengirimkan emailnya ke suara pembaca detikcom pada Jumat (17/4) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu saya, rekan saya dan berpuluh-puluh konsumen komplain ke Customer Service (CS) Stasiun Senen. CS dengan santainya mengatakan bahw kami harus memaklumi bahwa tiket yang dikeluarkan oleh PT KAI hanya 7.000 lembar saja sedangkan yang ingin order berpuluh-puluh ribu manusia. Lalu saya tanyakan mengenai perbandingan customer yang dapat dengan yang tidak dapat itu berapa persentasenya? Tapi CS tersebut tidak bisa menjawab dan mengatakan bahwa pemesanan secara online tergantung hoki-hokian," tulis warga Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini.
Setelah pada 16 April siang Swi Ming dan rekannya mengadu ke CS Stasiun Pasar Senen, malamnya, Swi Ming dan rekannya mencoba kembali peruntungan mendapatkan tiket KA Lebaran. Kali ini, Swi Ming dan rekan menggunakan 1 komputer dan 3 ponsel pintar.
"Malam harinya saya dan rekan saya sudah stand by dari pukul 23.30 WIB dengan membuka website KAI, tiket.com via komputer, KAI access dan tiket KAI via smartphone. Sebelum pukul 00.00 WIB, web dan aplikasi masih bisa dibuka, tapi saat pukul 00.01 WIB hal serupa kembali terjadi. Web tidak dapat dibuka '502-Bad Gateway'. Aplikasi juga tak dapat digunakan 'Webpage not available'," paparnya.
Sedangkan aplikasi KAI Access loadingnya lambat dengan tulisan "Mohon Tunggu sampai 30 menit" namun akhirnya tidak bisa diakses. Swi Ming terus membuka situs KAI hingga pukul 03.00 WIB, namun saat dibuka, kuota sudah habis.
"Saat bisa dibuka, dituliskan bahwa 'Tanggal yang Anda pilih belum tersedia'. Padahal jelas-jelas saya pilih tanggal 16 Juli (H-1 menjelang lebaran). Kursi di tiket.com semua sudah penuh saat jam 01.30 WIB," keluh Swi Ming yang menganggap PT KAI membuat lelucon dengan para konsumennya.
"Kami tahu bahwa tiket terbatas, sistemnya adalah siapa cepat dia dapat. Tapi mengapa saat pukul 00.01 WIB, web tidak bisa dibuka '502-Bad Gateway'? Aplikasi tidak dapat digunakan? Bagaimana cara web tidak dapat dibuka tapi tiket bisa habis terjual? Dijual ke siapa tiket-tiket tersebut? Apakah kecepatan internet 16Mbps masih kurang untuk order tiket secara online? Yang masalah di mana, web KAI atau kecepatan internet saya?," demikian dia menyampaikan uneg-unegnya.
Website error dengan tulisan '504 Gateway Timeout' ini juga dialami Kurniawan Satrio Utomo dalam suara pembaca detikcom. Kurniawan bahkan menyertakan screen shoot situs www.tiket.kereta-api.co.id yang error itu.
"Saya mau pesan tiket kereta untuk mudik lebaran 13,14,15 Juli 2015, tapi kok kenapa semua situs penjualan tiket error mulai dari utiket, tiket.com, tiket KAI, bahkan situs resmi pun tidak bisa diakses. Kalau begini artinya ketika saya tidak bisa melakukan pemesanan yang disebabkan situs yang saya akses down, para calon pembeli lain harusnya tidak bisa mengaksesnya dong. Logikanya tidak ada tiket yang terjual, tapi kenapa ketika situs sudah bisa diakses tiket tersebut sudah habis, loh lari kemana tiketnya?" tulisnya.
(nwk/nrl)