Beberapa hari setelah kejadian tersebut, tanpa diduga di rumah salah satu putra (alm) Bagong Kussudiardjo, Butet Kartaredjasa, didatangi seorang remaja. Anak tersebut meminta maaf, kapok dan tidak mengulangi perbuatannya. Hal itu disampaikan Butet via twitter.
"Intinya kapok dan meminta maaf, karena nggak bisa buang air besar selama tiga hari," kata Butet kepada detikcom, Kamis (16/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia mengaku sempat mengambil batu akik yang ada di makam. Karena sudah minta maaf ya kami maafkan," katanya.
Butet berharap masyarakat yang saat ini sedang demam batu akik untuk bersikap rasional dan bermoral. Bila hendak mencari batu akik hendaknya mencari di sungai atau gunung-gunung yang memang bisa ditambang atau diambil.
"Bukan mencuri batu akik di nisan milik orang lain. Itu sama saja sudah merusak dan mencuri," katanya.
Sementara itu berdasarkan pengamatan detikcom di sekitar kompleks makam di Gunung Sempu, warga sekitar juga mulai meningkatkan kewaspadaannya. Bila ada masyarakat yang belum dikenal, warga masyarakat yang berada di sekitar makam selalu menanyakan tujuan dan kepentingannya saat berada di tempat itu.
(bgs/try)