Lika-liku Hidup Deudeuh 'Tata Chubby' yang Berakhir Pilu

Pembunuhan Wanita di Tebet

Lika-liku Hidup Deudeuh 'Tata Chubby' yang Berakhir Pilu

- detikNews
Rabu, 15 Apr 2015 15:17 WIB
Jakarta - Deudeuh Alfisahrin 'Tataa Chubby' (26) tewas mengenaskan di kosannya dengan kondisi badan tanpa busana dan mulut disumpal kaos kaki dengan jeratan kabel di lehernya. Deudeuh alias Tataa alias Mpie ini memiliki perjalanan hidup yang prihatin.

Ibu kandung Deudeuh meninggal sehari setelah melahirkan Deudeuh. Sementara ayahnya juga sudah meninggal. Deudeuh kecil lalu diasuh oleh bibinya di Purwokerto.

"Sampai SMP diasuh bibinya," kata kakak Ipar Deudeuh, Nurhasanah ditemui di rumahnya di Pancoran Mas, Depok, Rabu (15/4/2015). Nur didampingi oleh kakak kandung Deudeuh, Iqbal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deudeuh sempat pindah ke Bandung karena bibinya pindah tugas kerja. Saat dia mau masuk ke SMA, Deudeuh pindah ke rumah kakaknya di Depok.

"Di sini mau masuk SMA. Sudah mau sekolah tapi nggak jadi," ujar Nurhasanah.

Namun Nur tidak bisa menjelaskan alasan lebih rinci Deudeuh tak melanjutkan sekolah. Deudeuh malah akhrinya menikah dengan pacarnya yang masih satu kampung itu.

"Nikah sampai anaknya lahir, terus udah mulai nggak akur. Mungkin sudah nggak cocok," katanya.

Akhirnya keduanya pisah 4 tahun yang lalu. Mantan suami Deudeuh sudah menikah lagi dan tinggal di Bogor, dia juga pernah diminta polisi untuk menjadi saksi kasus ini.

"Anaknya dirawat sama neneknya," ucap Nur. Anak Deudeuh kini sudah berusia 10 tahun.

Nur mengatakan Deudeuh juga jarang menjenguk anaknya, Deudeuh kerja untuk membiayai hidupnya. Sementara untuk biaya anaknya menjadi tanggung jawab mantan suaminya.

"Dia kerja buat sendiri, Epi (panggilan Deudeuh) nggak pernah nyusahin dan minta ke keluarga," ujarnya.

Menurutnya, Deudeuh saat remaja dikenal tomboi, bahkan dia pernah memangkas habis rambutnya hingga botak. Dia juga dikenal tertutup di lingkungan keluarganya, hingga saat meninggal keluarga tak tahu apa pekerjaan Deudeuh sebenarnya.

"Saya tanya pekerjaannya apa, dia bilang pelayanan restoran di Kuningan," kata Iqbal kakak Deudeuh saat ditemui di tempat yang sama.

Keluarga meminta agar pekerjaan Deudeuh tidak terlalu diekspos, mengingat adiknya itu sudah pergi menghadap Tuhan. Dia juga berharap agar pelaku pembunuh Deudeuh diberikan hukum yang setimpal.

"Itu masa lalu, orang kan punya masa lalu yah. Yang penting pelakunya sudah ditangkap dan semoga dibalas hukuman setimpal," tutup Nurhasanah.

Deudeuh dibunuh secara keji oleh Rio Santoso yang merupakan 'pelanggan' Deudeuh saat keduanya sedang berkencan. Dari pengakuan sementara, Rio mengaku tersinggung karena diejek bau badan saat berhubungan intim.


(slm/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads