Agar Tak Ada 'The Messenger Melintir', Jokowi Disarankan Ngomong Langsung

Agar Tak Ada 'The Messenger Melintir', Jokowi Disarankan Ngomong Langsung

- detikNews
Rabu, 15 Apr 2015 13:09 WIB
Presiden Jokowi. (detikcom)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) Selasa kemarin mengundang sejumlah pengamat politik untuk santap siang ke Istana Negara. Salah satu yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah masalah komunikasi antara Jokowi dengan partai pengusung yakni; PDIP, Partai NasDem, Partai Hanura, PKB, dan PKPI.

Muncul wacana agar Presiden mengangkat seorang juru bicara untuk menjembatani komunikasi baik dengan partai pengusung maupun masyarakat. Namun menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Johnny G Plate saat ini Jokowi belum membutuhkan seorang juru bicara.

Dia menyarankan agar Jokowi aktif berkomunikasi secara langsung dengan partai pengusung tanpa seorang perantara atau 'The Messenger'. Cara ini dianggap lebih efisien sehingga komunikasi antara Presiden dengan partai pendukung berjalan mulus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan jubir, tapi lebih bagus kan Pak Jokowi langsung ngomong, sampaikan pesan ke partai koalisi," kata Johnny.

Diakuinya, selama ini komunikasi politik Presiden Jokowi ke koalisi parpol KIH masih terhambat. Kadang menurutnya penyampaian pesan yang diinginkan Jokowi tidak sampai dengan benar.

Melalui komunikasi langsung Johnny yakin komunikasi politik Jokowi disampaikan secara langsung maka hubungan dua arah bisa terjalin.

Soal adanya pesan yang diedit alias dipelintir itu pertamakali disampaikan oleh Sosilog dari Universitas Indonesia yang ikut diundang makan siang Jokowi, Thamrin Amal Tomagola.

"Beliau merasa ada pihak tertentu menyampaikan informasi dari dirinya ke Bu Megawati yang diedit. Bahasanya Pak Jokowi informasi dari pihak saya ke Ibu Mega diedit sedikit, begitu bahasanya," tutur Thamrin saat berbincang dengan detikcom, Selasa (14/4/2015).

Presiden Jokowi tak mau mengungkap siapa 'pembawa pesan' yang mengedit pesannya. Namun gara-gara si pemalsu pesan itu, kadang terjadi kesalahpahaman. Jokowi pun kini kapok berkirim pesan dengan Megawati dengan menggunakan orang lain.

(hat/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads