.webp)
Sebuah mobil Marvia Sport Model 1930 diparkir di salah satu sudut Hotel Savoy Homann, jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat. Warna catnya masih mengkilap karena belum lama dicat ulang dan selalu dibersihkan oleh petugas.
Bukan tanpa musabab ketika manajemen Hotel Savoy Homann sengaja mengabadikan kendaraan tersebut. Pasalnya pada tahun 1955 mobil tersebut pernah menjadi kendaraan bagi delegasi negara peserta konferensi Asia Afrika.
Mobil sport buatan tahun 1930 itu pun menjadi saksi perhelatan besar yang menyatukan 23 negara di Asia dan 6 negara di Afrika pada tahun 1955. Keberadaan mobil Marvia itu tak lepas dari peran Abah Landoeng (83 tahun), salah seorang relawan panitia KAA waktu itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tak mendapat bayaran, Landoeng mengerjakan tugas tersebut dengan penuh semangat. Dia dengan sigap menyambangi relasinya di sejumlah lokasi Kota Bandung.
Niat tulusnya demi menyukseskan perhelatan internasional tersebut menuai hasil. Landoeng mampu mengumpulkan mobil merek tersohor antara lain Mercy, Dodge, Impala dan Morris. "Saya berhasil mengumpulkan 14 mobil," kata Abah Landoeng, saat berbincang bersama Tim detikcom, di Museum KAA, Jalan Braga, Kota Bandung, Sabtu (11/4/2015).
Mobil-mobil itu diperoleh dari sejumlah kawan dekat, di antaranya Muhammad Safak, Udin, Endang, dan Tubagus Drajat Marta. Mereka meminjamkan kendaraan dengan ikhlas dan gratis karena tahu mobilnya akan digunakan oleh pemimpin negara delegasi KAA.
Bahkan ada satu orang yang meminjamkan mobil lebih dari satu. "Satu orang itu ada yang meminjamkan dua hingga tiga mobil. Semua mobil itu tidak disewa," kata Landoeng.
Sebanyak 14 mobil yang berhasil dipinjam kemudian dikumpulkan bersama ratusan kendaraan lainnya di Jalan Cikapundung untuk kemudian selama 4 hari dipakai oleh delegasi KAA.
Satu dari ratusan kendaraan yang dipakai oleh delegasi KAA tahun 1955 itu kini diparkir di Hotel Savoy Homann Bandung.
