Presiden Jokowi Hidangkan 'Burger' Gado-gado dan Soto untuk PM Norwegia

Jakarta - Presiden Jokowi hari ini menyambut PM Norwegia Erna Solberg dan membicarakan berbagai hubungan bilateral. Di malam harinya, Jokowi juga menjamu PM Erna makan malam dengan aneka hidangan khas nusantara.

Perjamuan makan malam berlangsung secara terbatas di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2015) pukul 19.00 WIB. Paspampres berseragam merah-putih berbaris di teras Istana yang sudah berhias karpet merah.

Tak banyak menteri yang hadir dalam perjamuan malam ini. Salah satu yang mendampingi Presiden Jokowi adalah Seskab Andi Widjajanto.

Andi kemudian bercerita seputar hidangan apa saja yang disajikan untuk PM Norwegia lewat gambar dan daftar menu kepada wartawan. Salah satu menunya adalah Gado-gado Salad sebagai hidangan pembuka.

Gado-gado dibentuk sedemikian rupa sehingga membentuk layaknya burger. Tempe dijadikan sebagai pengganti roti pada burger yang mengapit sayur-sayuran segar. Tak ketinggalan tentunya bumbu kacang yang disajikan terpisah menggunakan daun pisang.

Belum hilang aroma bumbu kacang yang menggugah selera itu, menu berikutnya adalah Soto Ayam Ambengan nan segar. Soto merupakan salah satu makanan yang hampir dimiliki seluruh daerah di nusantara.

Masuklah kemudian pada main menu berupa Nasi Campur Nusantara. Beragam lauk khas Tanah Air tersaji lengkap di meja.

Mulai dari rendang yang sudah mendunia kelezatannya, ayam goreng tulang lunak, hingga sambal geprak. Tak lupa tumis kacang panjang dan udang goreng tersaji apik.

Untuk hidangan penutup, Kolak Pisang yang cantik menjadi pilihan Istana malam ini. Minuman manis bersantan itu dilengkapi oleh buah naga dan juga buah asli Indonesia, rambutan.

Makan malam kali ini merupakan perjamuan kenegaraan pertama yang dilakukan oleh Presiden Jokowi sejak dilantik. Tentunya untuk menutup perjamuan spesial ini dilakukan sebuah toast yang menandakan persahabatan kedua negara.

Namun toast di Indonesia tak menggunakan minunan beralkohol. Adalah sari apel yang digunakan untuk bersulang oleh kedua pemimpin negara tersebut.

(bpn/fdn)