Aksen Men amat khas. Gayanya yang lugu membuat lucu tayangan review soal makanan kaki lima di Jakarta. Men itu pelahap segala makanan. Semua makanan pun dia bilang enak.
"Sejak tahun '96 sampai sekarang sama Pak Amri," jelas Sudiro yang ditemui di Jl Bunga Rampai, Jaktim, Senin (14/4/2015).
"Nggak ada dukanya semuanya suka, paling udah kenanya kalau di omelin bapak," tambah Sudiro dengan nada polos.
Sudiro berasal dari Purbalingga. Istri dan anaknya ada di kampung, setiap bulan dia mengirimkan uang untuk anak dan istrinya. Sudiro tak mau bekerja pindah ke orang lain karena dia mengaku sudah tak kuat lagi bekerja. Dengan Mat Kiding, sejak 2010 hanya bekerja mencicip makanan.
"Saya sekarang sudah sakit-sakitan. Kaki saya sudah nggak kuat kalau angkat-angkat barang. Kalau di sini saya tinggal gratis sudah gitu kerjanya ringan kalau sakit Alhamdulillah suka dibantu," jelas Sudiro.
Sedang menurut Mat Kiding, sosok Sudiro alias Men ini kini sudah diajarinya membuat video sendiri. Namun tetap ditegaskan, tak boleh sembarang mereview.
"Aslinya nama dia bukan Men. Awalnya mulanya sebelum usaha saya naik turun, karyawan saya ada banyak karena saya tidak bisa menghapal nama jadi semuanya saya panggil Men. Hingga akhirnya tinggal Sudiro saja, sebenarnya dia ini imam di mushola juga loh. Banyak yang orang tanya bahkan cemooh Men karena cara makannya yang nyeleneh. Begitu tahu Men seorang Imam mereka langsung pada malu," ujar Mat Kiding.
Ayo makan terus Men!
(edo/ndr)