"Ada 248 nomor fauna dan 270 nomor flora," kata tim flora fauna Subkorwil 4/Bima, Nursita Hamzati di Poskotis Bima, Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Bima, NTB, Senin (13/4/2015).
Perempuan yang akrab disapa Sita ini mengatakan, fauna-fauna yang ditemukan itu terdiri dari insecta (serangga), lepidoptera (kupu-kupu), odonata (capung), pisces (ikan), amfibi (binatang bertulang belakang), reptil (binatang melata), aves (burung) dan mamalia (binatang menyusui). Sementara untuk flora terdiri dari bryophyta (tumbuhan lumut), pteridophyta (tumbuhan paku) dan spermatophyta (tumbuhan berbunga).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini belum ada temuan baru," ujar Sita.
Sementara itu, tim ahli flora fauna dari LIPI, Rosa mengatakan, tim belum dapat mengidentifikasi seluruh jenis flora dan fauna yang ditemukan. Mereka baru mengumpulkan data dan mengidentifikasinya berdasarkan nama lokal.
"Kami kirim sampelnya ke laboratorium LIPI di Cibinong. Identifikasinya dilakukan di sana," ucap Rosa.
Menurutnya, ada 10 jenis fauna endemik Bali-Nusa Tenggara, yaitu Pungguk Sumba, Pungguk Wengi, Julang Sumba, Gagak Flores, Jalak Bali, Celepuk Flores, Codot Nusa Tenggara, Burung Madu Matari, Komodo dan Kura-kura Ekor Leher.
Saat ini tim tengah bergerak mengarah ke barat, atau menuju ke Gunung Tambora. Rencananya, tim akan melakukan penelitian selama sebulan di area tersebut.
"Kemungkinan di sana akan lebih banyak lagi flora dan fauna yang kita temukan," ucap perempuan asal Palembang ini.
Sebab kawasan di sekitar Gunung Tambora lebih tinggi dari kawasan di Bima yang telah dijajaki oleh tim. Di mana ketinggian suatu wilayah akan mempengaruhi ekosistem di dalamnya.
(kff/jor)