"Sesuai paradigma pendidikan, pendidikan tanpa diskrimnasi dapat kita lihat wujudnya di lapas ini. Pihak lapas berikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengenyam pendidikan. Sesuai UU, semua warga negara memperoleh pendidikan sama rata," ujar Arie usai meninjau UN di LP Narkotika Cipinang, Jl Bekasi Timur Raya, Senin (13/4/2015).
Arie yang menyempatkan berdialog dengan peserta ujian di LP Narkotika mendapat pernyataan bahwa mereka siap dalam mengerjakan soal-soal UN. Para napi ini mengikuti program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ujian berjalan lancar dan tertib. Mereka menyatakan kesiapannya dengan soal-soal yang dihadapi. Saat lulus mereka dapat 2 sertifikat, sertifikat lulus dari lapas dan UN. Untuk sementara di Jakarta UN seperti ini hanya di LP Cipinang. Kendala tidak ada, pengajar dan materi sudah baik," kata Arie.
Menurut Kepala PKBM Pandu Pelajar Mandiri Haidar Fikri, narapidana di LP Narkotika Cipinang yang aktif mengikuti PKBM justru mereka yang usianya rata-rata di atas usia siswa sekolah. Jadwal belajar PKBM yang diempunya sama seperti sekolah pada umumnya yakni Senin hingga Jumat.
"Sekolah setiap hari Senin-Jumat. Tahun ini yang memenuhi syarat 23 orang di PKBM kami untuk ikut ujian. Yang masih dalam proses pembelajaran masih banyak, ada ratusan yang putus sekolah. Saya targetkan setahun ikut pembelajaran baru diujikan," terang Fikri di lokasi yang sama.
Meski tidak seperti siswa sekolah pada umumnya, narapidana di LP Cipinang cukup antusias mengikuti program belajar mengajar. Sayang hingga saat ini PKBM Pandu Pelajar Mandiri hanya baru membuka kelas jurusan IPS karena keterbatasan sumber daya pengajar.
"Mereka sangat antusias sekali. Kita belum buka IPA atau jurusan lain karena masih berat cari guru IPA," tutupnya.
(ear/mpr)











































