Namun tak mudah untuk mendekati perempuan dengan profesi semacam itu. Perlu keahlian khusus dalam melakukan pendekatan agar si perempuan bersedia membuka tabir jati dirinya di dunia nyata.
"Walaupun sudah kelihatan ciri-cirinya di akun media sosial, tapi nggak gampang bikin si cewek ngaku kalau dia bisa dibayar atau dipakai. Harus pedekate dulu," kata Yon saat ditemui di kawasan Bulungan, βSenin (13/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namanya di Facebook bukan itu. Ya awalnya chat biasa kenalan terus kirim message di Facebook sampai akhirnya ngajak ketemuan," kata Yon.
Ketika bertemu, Yon tidak langsung 'menodong' Ruli untuk mengakui bahwa dia perempuan 'bisyar'. Menurut Yon, teori 'tembak langsung' tak akan berlaku apabila ingin berkencan dengan perempuan melalui media sosial.
"Harus dengan pendekatan pertemanan dulu. Karena kan kadang kita nggak tahu dia asli apa palsu, kadang akunnya wajahnya beda sama aslinya," ungkap Yon.
Ketika bertemu dengan Ruli, Yon mengaku sempat kaget lantaran si perempuan mengajaknya bertemu di pinggiran jalan. Setelah pertemuan pertama, Yon tak langsung mendapatkan layanan dari Ruli. Yon pun tak patah arang, sebab trik tarik ulur biasa dalam dunia esek-esek media sosial.
"Memang ada juga yang beli putus, tapi gue lebih senang agak dipancing-pancing dulu. Ada kepuasan tersendiri," seloroh Yon.
Dewi fortuna berpihak pada Yon di pertemuan kedua. Ruli langsung mengajak Yon menuju salah satu hotel di bilangan Jakarta Pusat untuk 'bertransaksi'. Kesabaran Yon pun membuahkan hasil.
"Gue dapat harga lebih rendah, soalnya sering pendekatan dulu sama dia. Karena kan kalau dia cerita atau ngeluh atau curhat ya gue dengerin, gue kasih saran, jadi ada rasa deket dulu," ucap Yon.
(dha/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini