Sejak pagi, Minggu (12/4/2015), area Alun-alun ditutup untuk umum. Warga yang hendak masuk ke area lapangan rumput sintetis gigit jari. Mereka berkumpul di luar area Alun-alun.
Sekitar pukul 10.30 WIB, relawan yang mempunyai tanda khusus seperti undangan dan cap di tangan masuk ke area Alun-alun. Acara baru digelar pukul 11.00 WIB, saat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil serta istrinya Atalia Kamil datang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, Emil memberikan sambutan. Ia menyampaikan terimakasihnya pada relawan yang tetap semangat datang di tengah terik matahari.
"12 hari lagi kita akan kedatangan dari seluruh negara KAA. Negara-negara yang dulu berutang budi pada Bandung. Karena semangat Bandung tahun 1955 menyemangati mereka untuk melawan penjajahan. Karena itu kita harus bangga menjadi warga Bandung, yang jadi inspirasi negara KAA," ujarnya dengan suara serak seperti kehabisan suara.
Emil juga memberikan penghargaan kepada sejumlah relawan. Namun karena waktu yang mepet dengan azan Zuhur, hanya satu relawan yang ia panggil dan diberi penghargaan, yaitu Rizal Firmansyah, yang menciptakan nama-nama untuk relawan dari nama negara KAA.
"1.500 relawan yang hadir ini akan terbagi ke 60 acara, 10 an acara Pemkot, 30 komunitas, pusat dan panitia KAA," ujar Emil.
Pada tanggal 24 April, kata Emil, akan digelar juga pesta rakyat di setiap RW. Para relawan juga hadir di sana. "Mereka menjadi relawan yang menggagas kegiatan kreatif di setiap RW," terang Emil.
Ditemui di tempat sama, Mutia (20) dan Selly (20), mahasiswi Universitas Pasundan (Unpas), mengaku tertarik bergabung dengan relawan KAA untuk pengalaman.
"Saya tahunya awalnya dari twitter, trus ngajak teman lainnya. Saya jadi relawan partisan even, jadi membantu even-even pendukung KAA," terang Mutia.
Ia mengaku sama sekali tidak dibayar. "Ya seru-seruan aja, menambah pengalaman," katanya.
(ern/try)











































