Ada persamaan yang sangat besar antara kasus suap izin tambang batubara yang menjerat Adriansyah dengan kasus gas alam di Bangkalan yang menyeret Fuad Amin. Dua perkara ini bak kasus kembar.
Kasus yang menyeret Adriansyah adalah kasus terbaru yang ditangani KPK. Lembaga antikorupsi itu melakukan operasi tangkap tangan (OTT), setelah kurang lebih empat bulan, sektor penindakan KPK 'mati suri'.
Persamaan yang pertama jelas, dua kasus ini sama-sama merupakan kasus suap yang diungkap melalui operasi tangkap tangan. Tapi ada persamaan-persamaan lain dari dua kasus ini. Apa saja?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Bupati dan Ayah dari Bupati Incumbent
Fuad Amin
|
Pengaruh itu tak lain disebabkan karena bupati incumbent dari Kabupaten Bangkalan dan Tanah Laut, sama-sama merupakan anak kandung dari keduanya. Diduga, meski tak lagi menjabat, Fuad maupun Adriansyah sama-sama masih meneruskan pembicaraan dengan perusahaan yang menjadi mitra Pemda saat mereka memimpin.
Diduga Menerima Suap Sejak Jadi Bupati
Fuad Amin
|
"Ini memang bukan pemberian pertama," ujar plt pimpinan KPK Johan Budi dalam konferensi pers saat mengumumkan Adriansyah sebagai penerima suap.
Meski keduanya tak lagi menjadi Bupati, Adriansyah dan Fuad masih menjalin kontak dan juga menerima uang panas dari perusahaan yang mendapatkan izin pertambangan di wilayah mereka masing-masing. Hal itu dapat mereka lakukan lantaran kepala daerah pengganti Fuad dan Adriansyah sama-sama merupakan anak kandung mereka.
Terkait Izin Eksploitasi Sumber Daya Alam
Adriansyah
|
Begitu juga dengan Adriansyah yang menerima uang dari PT MMS terkait izin tambang batubara. Pemberian suap kepada Adriansyah bertujuan untuk menjaga usaha PT MMS sebagai penambang batubara di Tanah Laut.
Halaman 4 dari 4
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini