'Saya Hanya Ingin Membantah, Lelyana Bukan Istri Ayah Saya'

Pasang Iklan Selingkuh di Koran

'Saya Hanya Ingin Membantah, Lelyana Bukan Istri Ayah Saya'

- detikNews
Jumat, 11 Feb 2005 12:12 WIB
Jakarta - Bambang Lesmana, anak kandung Mauro Rahardjo, membenarkan dia memasang iklan yang berisi perselingkuhan ayahnya di harian Bisnis Indonesia edisi Jumat (11/2/2005).Anak pertama Mauro yang kini berusia 26 tahun ini mengaku bahwa tujuannya memasang iklan hanya untuk membantah pemberitaan Bisnis edisi 2 Februari 2005 silam yang menyebutkan bahwa istri ayahnya adalah Lelyana. "Saya hanya ingin membantah saja," tandas Bambang Lesmana yang dikontak detikcom per telepon, pukul 11.00 WIB. Bambang dan keluarga besarnya, menetap di Bandung.Dalam edisi 2 Februari halaman 6, Bisnis menurunkan artikel bertajuk "Arsitek Profesional yang Geluti Feng Shui". Di situ juga ditampilkan foto Mauro yang tengah tersenyum lebar.Di kolom kedua artikel itu, tertulis statemen pendek Mauro, pendiri Feng Shui School: "Saat itu saya tahu bahwa segala sesuatu yang berbau China tidak lagi tabu seperti jaman Gestok dulu," ujar suami dari Lelyana ini.Tulisan yang menjelaskan atribut Mauro "...suami dari Lelyana" inilah yang diperkarakan oleh Bambang Lesmana hingga nekat pasang iklan seharga jutaan rupiah di koran yang sama."Keluarga kaget dengan artikel itu. Istri ayah saya bukan Lelyana. Istri ayah saya yang juga ibu saya masih sehat hingga kini," cerita Bambang. Tulisan bahwa Lelyana adalah istri Mauro, membuat keluarga besar Mauro -- termasuk Bambang -- terluka.Bambang sebenarnya sudah berusaha mencari tahu ke redaksi Bisnis apakah ayahnya yang menyebut Lelyana sebagai istrinya ataukah redaksi Bisnis yang menambahkan keterangan itu sesuai informasi yang dimilikinya."Namun redaksi merahasiakannya dengan alasan kode etik. Jadi saya mencoba membuat bantahan artikel itu lewat iklan. Saya hanya ingin membantah bahwa istri ayah saya bukan Lelyana," kata Bambang.Bambang yakin bukan Mauro sendiri yang mengatakan istrinya adalah Lelyana. Sebab pengakuan itu justru membuka aib Mauro.Bambang juga mengaku tak bisa konfirmasi kepada ayahnya karena hingga kini kehilangan kontak. Sudah sebulan ini pakar feng shui itu tidak bisa dihubungi, diperkirakan nomor ponselnya ganti."Ayah saya pamit untuk menyendiri. Itu memang biasa dilakukan, dia kan juga sering membuat buku juga," kata Bambang.Kenapa tidak mencoba menghubungi Feng Shui School, sekolah yang didirikan ayahnya? "Sekolah itu sifatnya mobile. Tidak ada gedung atau kantor tersendiri. Ayah saya datang ke suatu tempat kalau ada permintaan," terang Bambang. Lewat iklan nyaris seperempat halaman itu Bambang juga berusaha mencari kontak dengan sang ayah. Namun hingga iklan itu muncul, sang ayah belum juga mengontak.Apakah tidak khawatir iklan itu membuat nama keluarga tercemar, karena memuat wanita idaman lain (WIL) sang ayah? "Mungkin bisa tercemar. Tapi saya cuma ingin menyatakan apa adanya. Saya hanya ingin membantah saja," tandas Bambang.Namun iklan itu, kata Bambang, sudah disetujui oleh keluarga besarnya. "Kalau kita tidak membantah, berarti kita membenarkan berita itu," kata sulung dari dua bersaudara ini.Di mata Bambang dan keluarganya, Lelyana-lah yang bermasalah. Dia menyebut perempuan itulah yang aktif menggoda sang ayah. "Kalau perempuan didekati laki-laki tapi perempuannya tidak respons, ya tidak terjadi apa-apa. Tapi kalau pria baik-baik terus didekati perempuan -- pada lazimnya -- lama-lama pria itu kan tergoda juga," terang Bambang.Bambang menekankan, Lelyana berkenalan dengan ayahnya lewat ajang konsultasi feng shui. Keluarganya juga sudah menghubungi orangtua Lelyana agar menjaga putrinya. Tapi permintaan itu tampaknya tidak terlalu digubris.Tidak khawatir Lelyana akan menggugat karena iklan itu? "Dia kan di pihak yang salah, bagaimana menggugat?" cetus Bambang.Bambang cukup mengetahui siapa Lelyana. Lelyana digambarkannya berkenalan dengan sang ayah ketika dalam proses cerai dengan seorang pria bernama Kuncoro. Kuncoro menetap di Tulung Agung, Jawa Timur. Dalam kasus ini, Bambang menilai Lelyana adalah pihak yang salah, yang aktif menggoda ayahnya."Ayah saya mungkin khilaf. Kalau beliau kembali lagi pada kami, tentu kami akan terima dengan terbuka. Sampai kapan pun juga, beliau adalah ayah saya," demikian Bambang. (nrl/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads