Memilah-milah Es Batu di Tukang Minuman Pinggir Jalan

Kasus Es Beracun

Memilah-milah Es Batu di Tukang Minuman Pinggir Jalan

- detikNews
Jumat, 10 Apr 2015 13:18 WIB
Jakarta - Penikmat minuman yang dicampur es batu kini diimbau lebih berhati-hati. Ada kasus es diduga mengandung bahan berbahaya di Setiabudi, Jakarta Selatan. Sebaiknya, cari penjual yang memakai es bikinin sendiri.

Rachma, salah seorang pelanggan warung jus di Cakung, Jakarta Timur, mengatakan dia kini jadi lebih selektif dalam memilih minuman. Dia kadang melihat dulu tempat penjualnya, apakah bersih atau tidak.

"Minum jus nggak pake es kurang segar aja. Tapi beli esnya lihat-lihat dulu tempatnya bersih nggak," terang Rachma saat berbincang dengan detikcom, Jumat (10/4/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku kerap menemukan minuman yang masih memakai es batu berukuran besar. Kadang, itu yang membuatnya curiga.

"Kalau kegedean suka curiga kalau esnya bukan bikin sendiri. Dulu sempet sakit radang gitu kalau beli es. Es yang masih utuh digigit/dikunyah, nggak tahu kalau esnya bukan dari air matang jadi tenggorokan jadi radang gitu," ceritanya.

Ina (29), penjual jus di sekitar Cakung mengatakan, sejak lama membuat es sendiri untuk jualan jus. Dia menyebut, ongkos produksinya jauh lebih murah dibandingkan membeli ke pihak lain.

"Kalau beli mahal lagi. Ngeri juga liat berita yang di tv soal es, makanya saya jualan esnya bikin sendiri. Lagian esnya juga suka saya minum kok," terangnya.

Ina menggunakan air matang, lalu dimasukkan ke plastik dan dibekukan di freezer. Airnya berasal dari air galon, bukan air mentah dari aliran PAM. "Ngeri kalau pakai es balok suka kotor gitu, dibersihinnya susah," imbuhnya.

Ridho, penjual warteg, mengaku lebih memilih es batu untuk konsumsi pelanggannya dari pengecer depot es. Selain murah, dia juga tidak bisa memproduksi sendiri esnya.

Menurut Direktur Standardisasi Produk Pangan BPOM Teti Sihombing, sangat sulit untuk membedakan es batu dari air matang atau mentah. Hanya saja, dia menilai kemungkinan ciri-ciri es batu yang menggunakan air tidak layak konsumsi ialah terdapat kotoran-kotoran saat es mencair. Namun, itu juga tidak bisa menjadi patokan dalam membedakan.

"Pasalnya kotoran bisa datang dari tempat penyimpanan. Dan yang perlu dikhawatirkan ialah di mana saat ini banyak penjual es batu meletakkan tempat penyimpanannya di pinggir jalan dan dibawa menggunakan truk yang sebelumnya digunakan mengangkut bahan-baku lain yang menyisakan bakteri," ujar Teti.

Untuk itu, Teti mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli es batu. Lebih baik es batu dibuat sendiri di rumah.



(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads