Menurut Direktur Standarisasi Produk Pangan BPOM Teti Sihombing untuk membedakan es batu yang layak konsumsi tidak bisa dilakukan dengan kasat mata. Karena semua harus diuji coba di laboratorium untuk mengetahui bakteri yang ada di dalam air yang digunakan.
"Perbedaan fisik tampaknya akan susah. Karena teori bahwa yang menggunakan air matang es batu terlihat lebih bening tidak bisa dipake. Karena pembentukan fisik es batu tergantung tekhnologi pendinginan yang digunakan," ujar Teti saat berbincang dengan detikcom, Jumat (10/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasalnya kotoran bisa datang dari tempat penyimpanan. Dan yang perlu dikhawatirkan ialah dimana saat ini banyak penjual es batu meletakkan tempat penyimpanannya di pinggir jalan dan dibawa menggunakan truk yang sebelumnya digunakan mengangkut bahan-baku lain yang menyisakan bakteri," ujar Teti.
Untuk itu, Teti mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli es batu. Lebih baik, es batu dibuat sendiri di rumah.
"Bakteri-bakteri di dalam es batu ada yang tahan dengan suhu dingin ada yang tidak. Untuk itu, sebaiknya masyarakat lebih hati-hati dalam membeli dan mengkonsumsi es batu. Lebih baik membuatnya sendiri," tutup Teti.
(spt/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini